Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah menyepakati pertumbuhan ekonomi 2026 dikisaran 5,2% hingga 5,8% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kesepakatan tersebut dalam batas bawah masih sama dengan target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025 sebesar 5,2%.
“Pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,2% hingga 5,8%,” tutur anggota Banggar DPR Marwan Cik Asan, saat rapat kerja dengan pemerintah, Selasa (22/7/2025).
Baca Juga: Komisi XII DPR Sepakati Pagu Anggaran Kementerian ESDM di RAPBN 2026 Rp 8,11 Triliun
Selanjutnya, asumsi dasar ekonomi makro yang disepakati lainnya adalah laju inflasi kisaran 1,5% hingga 3,5%, dalam batas bawah lebih rendah dari target dalam APBN 2025 sebesar 2,5%.
Nilai tukar rupiah disepakati kisaran Rp 16.500 hingga 16.900 per dollar AS, meningkat dari target dalam APBN 2025 sebesar Rp 16.000 per dollar AS.
Tingkat suku bunga surat berharga negara (SBN) 10 tahun disepakati 6,6% hingga 7,2%, dalam batas bawah lebih rendah namun dalam batas atas meningkat dari APBN 2025 sebesar 7%.
Lalu, asumsi harga minyak mentah disepakati US$ 60 hingga US$ 80 per barel, lebih rendah dari APBN 2025 yang ditargetkan sebesar US$ 82 miliar.
Lifting minyak bumi ditargetkan 605.000-620.000 barel per hari, dalam batas atas masih sama namun lebih tinggi bila dilihat batas atasnya dari target dalam APBN 2025 sebesar 605.000 barel per hari.
Terakhir, lifting gas bumi disepakati 953.000-1.017.000 barel setara minyak per hari, dalam batas bawah lebih rendah dari target dalam APBN 2025 sebesar 1.005.000 barel setara minyak per hari.
Baca Juga: Panja DPR: Defisit RAPBN 2026 dalam Kisaran 2,48%-2,53% dari PDB
Selanjutnya: Promo Hypermart Terbaru sampai 24 Juli 2025, Energen-Rinso Beli 2 Lebih Murah!
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Terbaru sampai 24 Juli 2025, Energen-Rinso Beli 2 Lebih Murah!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News