CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Target MP3EI tahun ini diperkirakan tak tercapai


Selasa, 26 Agustus 2014 / 20:00 WIB
Target MP3EI tahun ini diperkirakan tak tercapai
ILUSTRASI. Moms Wajib Tahu Nih! Inilah Penyebab Darah Rendah pada Anak


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pelaksanaan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan, Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2013 diperkirakan tidak akan tercapai. Dari target yang harusnya diselesaikan tahun ini, diperkirakan harus dilanjutkan ke tahun berikutnya.

Deputi bidang koordinasi infrastruktur dan pembangunan di Kementerian koordinator bidang perekonomian Lucky Eko bilang, ada 132 proyek yang masih belum tuntas. Tadinya proyek-proyek tersebut yang ditargetkan bisa mulai dibangun.

"Nilai proyek-proyek itu mencapai 443,5 triliun," ujar Lucky, Selasa (26/8) di Jakarta.

Menurutnya, beberapa proyek yang masih bisa diresmikan ada beberapa. Beberapa di antaranya adalah bandara internasional Juanda di Surabaya, jalur ganda kereta api di wilayah utara pulau Jawa, lalu proyek pembangunan pelabuhan teluk Lamong, di Surabaya.

Beberapa proyek lain berada di pulau Kalimantan, Maluku serta Papua. Beberapa di antaranya adalah pengembangan bandara Ibra di Tual Baru, lalu pelabuhan tanjung Buli, dan bandara Sepingan.

Sementara salah satu proyek yang diperkirakan harus dialihkan adalah pembangunan Indonesia Deepwater Development (IDD). Sebetulnya target nilai proyek yang dikeluarkan tahun ini mencapai Rp 1.300 triliun.

Lucky menjelaskan salah satu kendala yang dihadapi adalah pemangkasan anggaran oleh pemerintah. Seperti diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2014 pemerintah memangkas belanja sebanyak Rp 43 triliun.

Sementara itu, menurut Dierktur Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny sri Hartati, pemerintah baru harus melanjutkan sejumlah proyek yang tertunda. Sebab, keberadaan proyek itu akan menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selama ini pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi. Nah, keberadaan infrastruktur bakal merubah komposisi penunjang pertumbuhan, karena bakal meningkatkan di sisi investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×