kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target disparitas harga turun 50% di 2019


Kamis, 04 Mei 2017 / 15:38 WIB
Target disparitas harga turun 50% di 2019


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengharapkan disparitas harga di daerah terpencil bisa diturunkan melalui tol laut. Perbedaan harga yang signifikan ini dianggap bisa lebih ditekan dengan memperluas tol laut dan perbaikan pelabuhan.

Tol laut yang diklaim Kementerian Kordinator Kemaritiman telah menurunkan disparitas harga hingga 25% selama kurun waktu 2,5 tahun program ini berjalan. Untuk itu, Ia memastikan akan menambah titik tol laut untuk menekan disparitas.

"Terutama di Indonesia bagian timur sudah dirasakan masyarakat turunnya harga 20%-25%. Itu penurunan yang cukup tinggi. Tetapi nantinya apabila rute dan trayek semakin banyak, kita meyakini turunnya harga akan semakin lebih baik lagi," kata Jokowi, Kamis (4/5).

Selain itu, perbaikan pelabuhan bongkar muat sudah mulai terlihat hasilnya. Itu dipastikan akan bisa menekan biaya logistik bisa kembali ditekan. Ia mencontoh beberapa pekan lalu, Pelabuhan Tanjung Priok kembali bisa disandari kapal berkapasitas lebih dari 10.000 theus.

" Ini sudah berpuluh-puluh tahun belum pernah terjadi, yang artinya kita tidak usah transhipment ke negara lain yang artinya bisa ada penurunan biaya logistik," ujar Jokowi.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Maritim menyatakan, pemerintah telah menargetkan untuk menurunkan disparitas harga hingga 50% untuk dua tahun ke depan. Ia bilang, tol laut yang selama ini dipertanyakan efektivitasnya, kini terbukti mampu menurunkan disparitas harga hingga 25%. "Targetnya sebanyak mungkin bisa turun kalau bisa 50% dalam satu dua tahun ke depan," tegas Luhut.

Ia bilang, cara mencapai target tersebut adalah dengan meningkatkan rute dan trayek kapal. Serta memperbaiki pelabuhan agar kapal besar berlabuh untuk meningkatkan kapasitas bongkar muat. "Kapal-kapal itu berjalannya lebih rutin, lancar, kapal yang besar juga bisa berlabuh di beberapa tempat untuk bongkar logistiknya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×