kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.291   6,00   0,04%
  • IDX 7.900   -44,21   -0,56%
  • KOMPAS100 1.109   -11,07   -0,99%
  • LQ45 828   0,74   0,09%
  • ISSI 266   -1,73   -0,65%
  • IDX30 428   -0,39   -0,09%
  • IDXHIDIV20 494   1,41   0,29%
  • IDX80 125   0,14   0,12%
  • IDXV30 131   0,37   0,28%
  • IDXQ30 138   0,24   0,18%

Swasta komit berikan pendanaan infrastruktur US$ 100 miliar


Minggu, 03 April 2011 / 19:12 WIB
Swasta komit berikan pendanaan infrastruktur US$ 100 miliar
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020). IHSG dibuka menguat 32,16 poin atau 0,71 persen ke posisi 4.578,11 pada pukul 09.25 WIB. ANTARA F


Reporter: Bambang Rakhmanto |

JAKARTA. Kalangan pengusaha swasta dalam negeri siap mendukung seluruh proyek percepatan dan perluasan pembangunan di Tanah Air salah satunya infrastruktur. Bahkan dunia usaha sudah berkomitmen untuk menginvestasikan dananya sebesar US$ 100 miliar selama periode 2011-2014.

"Sudah ada diskusi antara Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan seluruh dunia usaha," ucap ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung, akhir pekan lalu.

Sementara itu Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut positif keinginan para pengusaha swasta nasional yang akan menanamkan modal untuk percepatan pembangunan. “Komitmen bagus tersebut harus diikuti komitmen pemerintah dalam perizinan dan pembebasan lahan,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menganjurkan pendanaan infrastruktur menggunakan pembentukan Bank Pembangunan Indonesia yang konsentrasi khusus dalam hal pembangunan infrastruktur.

Menanggapi usulan tersebut, pemilik Para Grup ini mengatakan harus dikaji lebih dalam. “Jika memang manfaat yang dirasakan baik tidak ada salahnya untuk dibentuk." terangnya.

Tetapi akan lebih baik jika memanfaatkan institusi yang sudah ada karena lebih cepat dan mudah. “Sudah ada bank BUMN. Sebetulnya kalau pemerintah memberi titah pada mereka, pembiayaan infrastruktur pasti cepat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×