kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Survei SMRC: Mayoritas siswa merasa belajar online cukup banyak masalah


Selasa, 18 Agustus 2020 / 16:29 WIB
Survei SMRC: Mayoritas siswa merasa belajar online cukup banyak masalah
ILUSTRASI. Sebagian besar siswa/mahasiswa yang sekolah atau kuliah secara online menemukan banyak masalah selama belajar online.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melaporkan hasil survei mengenai Asesmen Publik tentang Pendidikan Online di masa Covid-19. Dari survei tersebut ditemukan bahwa sebagian besar siswa/mahasiswa yang sekolah atau kuliah secara online menemukan banyak masalah selama belajar online.

Menurut survei SMRC, dari 2.201 responden masih ada sekitar 5% warga yang masih sekolah/kuliah. Dari jumlah yang masih bersekolah/kuliah tersebut pun ada sekitar 87% yang belajar secara online sejak pandemi Covid-19.

Siswa yang belajar online ini pun ditanya apakah mereka menghadapi masalah yang mengganggu dengan belajar online.

"Dari jawaban mereka, dari yang belajar/kuliah online, hampir semua atau 92% merasa sangat banyak atau cukup banyak masalah yang mengganggu dengan belajar/kuliah online," ujar Manajer Kebijakan Publik SMRC Tadi D. Wardi, Selasa (18/8).

Baca Juga: Tambahan bantuan corona bagi guru dan murid dikaji, ini bentuknya

Bila dirinci, responden yang menjawab ada sangat banyak masalah yang mengganggu dengan belajar/kuliah online ada 25%, 67% menjawab ada cukup banyak masalah, 8% menjawab sedikit masalah dan 0% yang menjawab hampir tidak ada masalah.

Sementara itu, dari survei ini pun ditemukan bahwa dari warga yang masih sekolah/kuliah, masih ada sekitar 13% yang tidak belajar/kuliah online. Dari jumlah tersebut, 60% tetap pergi ke sekolah/kampus untuk belajar tatap muka atau belajar di kelas, 29% menjawab tidak ada sekolah/kuliah, diliburkan/ditutup sementar ada ada 11% yang tidak menjawab.

Survei tersebut dilakukan pada periode 5 Agustus hingga 8 Agustus. Survei dilakukan dengan wawancara melalui telepon, dimana 2.201 responden tersebut dipilih secara acak dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional.

Margin of error survei ini diperkirakan sekitar 2,1% pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.

Baca Juga: Kiat sekolah jarak jauh berjalan efektif di rumah saat wabah virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×