Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB) menetapkan Jokowi alias Joko Widodo sebagai bakal calon capres yang mempunyai komunikasi politik paling baik di antara 10 balon capres lainnya.
"Ada 6 variabel yang menjadi ukuran kualitas komunikasi politik dari balon capres, dan Jokowi mengumpulkan nilai terbanyak," kata Direktur Eksekutif LDB, Tjipta Lesmana dalam diskusi di Ruang Wartawan DPR (6/11).
Menurut Tjipta, enam variabel tersebut mempunyai standar nilai tersendiri, di antaranya: Pertama, konteks, (bobot penilaian 35), "seberapa tinggi/rendah yang dipakai," katanya.
Kedua, penampilan (bobot penilaian 15), "pemimpin tidak boleh sombong," imbuh Tjipta. Ketiga, pesan (bobot penilaian 25), dalam penjelasan Tjipta, pesan yang disampaikan harus proporsional, "tidak boleh sifatnya menyerang pihak lain terus, harus berimbang," ujarnya.
Keempat, bahasa non verbal (bobot penilaian 15) menjadi variabel yang tak kalah penting, sebab, lanjut Tjipta dalam komunikasi juga ada komunikasi non-verbal. Kelima, kualitas suara (bobot penilaian 5), dalam pandangan LDP, tinggi rendahnya suara, aksen juga berpengaruh dalam komunikasi politik. Keenam, humor (bobot penilaian 5), "Daripada menyerang pihak lain, khalayak lebih senang kepada humor," tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan balon capres yang diteliti oleh LDP, berikut daftar lengkapnya beserta skor yang diperoleh:
1. Jokowi (85)
2. Jusuf Kalla (81)
3. Prabowo Subianto (78)
4. Anies Baswedan (75)
5. Surya Paloh (73)
6. Gita Wiryawan (70)
7. Aburizal Bakrie (68)
8. Wiranto (67)
9. Dahlan Iskan (65)
10. Megawati Soekarnoputri (63)
11. Pramono Edhie (63)
Ketika ditanya apakah ada nuansa politisasi dari hasil penelitiannya tersebut, Tjipta menegaskan tidak ada 'penelitian pesanan' di dalamnya. "Kalau ngomong soal saya mengkritik Jokowi, saya juga mengkritik, kalau ini untuk menyerang Demokrat, saya juga akui SBY pemerintahannya bagus, cuma di periode pertama," kilahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News