Sumber: Kompas.co |
JAKARTA. Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyindir wacana pencalonan Jusuf Kalla menjadi Presiden. Menurut Ruhut, momentum JK untuk menjadi Presiden sudah selesai. Dia pun yakin popularitas JK akan bisa tersalip oleh para peserta konvensi capres dari Partai Demokrat.
"Sudahlah JK lebih baik urus cucu saja, sekarang sudah bukan zamannya. Kasihlah ke yang baru-baru umur 40-40 tahun yang sudah matang," ujar Ruhut saat dihubungi Minggu (3/11/2013).
Ruhut mengatakan, jika JK nekat maju dalam Pilpres 2014, maka kekalahan akan kembali terjadi. Ia menuturkan sinyal lemahnya dukungan JK sudah terlihat pada Pemilu 2009 lalu. JK yang berduet dengan Wiranto nyatanya gagal melawan SBY-Boediono.
pria yang juga dikenal dengan sebutan Poltak itu menceritakan, kekalahan JK paling telak terjadi di Aceh, di mana nama JK disebut sebagai pahlawan perdamaian saat konflik dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Sekarang juga demikian JK pasti kalah pamor dengan peserta konvensi dari Demokrat. Siapa bilang konvensi meredup? Kalau tolak ukurnya survei, semua kan pesanan," kata Ruhut.
Dia menjelaskan bahwa kini setiap hari peserta konvensi Demokrat turun melakukan kampanye. Dengan cara ini, Ruhut yakin elektabilitas para peserta kovensi bisa menyalip kandidat capres yang sudah ada.
"Angkatlah Jokowi dan JK tinggi-tinggi, orang suka lupa akan kehebatan Demokrat. Baguslah dibilang meredup, biar nanti partai kami menang," ujar Ruhut.
Bursa calon presiden di PKB kini semakin sesak dengan kehadiran Jusuf Kalla. Ada 11 pengurus DPW yang tersebar di Indonesia mendeklarasikan dukungan terhadap mantan Wakil Presiden RI itu.
Sebelum JK, sudah ada Mahfud MD dan Rhoma Irama yang saling klaim telah mendapat dukungan penuh dari PKB untuk maju sebagai capres. Namun, PKB belum memutuskan pilihan antara ketiga tokoh tersebut. PKB menyatakan akan memilih capres berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan partai itu, yakni melalui rapat musyawarah nasional yang akan dilakukan pada 2014. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News