kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei BI: Penjualan eceran November 2019 melambat


Jumat, 10 Januari 2020 / 10:49 WIB
Survei BI: Penjualan eceran November 2019 melambat
ILUSTRASI. Aktivitas jual beli barang eceran jenis sandang di Jakarta, Kamis (9/8). Survei BI: Penjualan eceran November 2019 melambat .


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penjualan eceran pada bulan November 2019 mengalami perlambatan dari bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 tercatat sebesar 216,6 atau tetap tumbuh 1,3% yoy, meski lebih rendah dari IPR Oktober 2019 yang sebesar 3,6% yoy.

Pertumbuhan penjualan eceran tersebut ditopang oleh penjualan pada kelompok Suku Cadang dan Aksesori yang tumbuh 17,0% yoy, kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya yang tumbuh 5,5% yoy, serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tumbuh 4,6% yoy.

Baca Juga: Harga saham emiten rokok kembali naik, ini penyebabnya menurut analis

"Kendati melambat, penjualan eceran tetap tumbuh positif," jelas BI dalam keterangan resminya terkait Survei Penjualan Eceran November 2019 pada Jumat (10/1).

Secara regional, perlambatan penjualan eceran ini disebabkan oleh penurunan penjualan yang terjadi di sejumlah kota yang disurvei. Penurunan penjualan terjadi di kota Medan yang terkontraksi 6,5% yoy serta Denpasar yang turun 4,9% yoy.

Penurunan penjualan di dua kota tersebut diperkirakan masih akan berlanjut pada Desember 2019 yang terlihat dari perkiraan kontraksi masing-masing sebesar 9,4% dan 4,8% atau lebih dalam dari periode sebelumnya.

Untuk selanjutnya, penjualan eceran periode Desember 2019 diperkirakan akan mengalami penurunan. Ini terlihat dari IPR Desember 235,9 atau melambat 0,2% yoy dan juga turun dari bulan November 2019.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok komoditas Barang Budaya dan Rekreasi yang terkontraksi 17,0% yoy atau lebih dalam dari penurunan sebesar 12,0% yoy dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Mengulas dampak kenaikan sejumlah tarif pada awal 2020 terhadap pertumbuhan ekonomi

Meski begitu, pertumbuhan penjualan eceran Desember 2019 diprediksi akan meningkat secara bulanan. IPR tercatat tumbuh 8,9% mom atau lebih tinggi dari 0,4% mom pada November 2019.

Peningkatan terutama terjadi pada komoditas Makanan, Minuman, dan Tembakau yang diprediksi tumbuh 10,7% mom dan sub komoditas Sandang yang bisa tumbuh 7,9% mom. "Ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pada Natal dan Tahun Baru," kata BI.

Sementara, penjualan eceran pada kuartal IV-2019 diprediksi mampu tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. IPR pada kuartal IV-2019 tercatat sebesar 1,6% yoy atau lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal III-2019 yang sebesar 1,4% yoy.

Baca Juga: Bagaimana prediksi BI soal tekanan kenaikan harga 3 dan 6 bulan mendatang?

BI memandang akan ada peluang peningkatan dari penjualan kelompok komoditas Makanan, Minuman, dan Tembakau yang bisa tumbuh 4,5% yoy atau meningkat dari 1,4% yoy pada kuartal III-2019.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa para responden yakin penjualan eceran pada 3 bulan mendatang atau pada Februari 2020 akan mengalami penurunan. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) 3 bulan mendatang yang sebesar 140,8 atau lebih rendah dibandingkan 155,7 pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: BI: Penjualan eceran meningkat pada Oktober 2019

Sementara itu, penjualan eceran pada 6 bulan yang akan datang atau Mei 2020 diperkirakan bisa meningkat. Ini terlihat dari IEP 6 bulan yang sebesar 156,1 atau lebih tinggi dari periode sebelumnya.

"Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan akan meningkatnya permintaan karena terdapat Ramadhan dan Idul Fitri," jelas BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×