kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Surplus Neraca Dagang April 2025 Menyusut, Potensi Defisit Transaksi Berjalan Terbuka


Rabu, 04 Juni 2025 / 12:03 WIB
Surplus Neraca Dagang April 2025 Menyusut, Potensi Defisit Transaksi Berjalan Terbuka
ILUSTRASI. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan April 2025 turun signifikan, yang menyebabkan defisit transaksi berjalan di kuartal II-2025.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/02/2025


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan April 2025 mengalami penurunan signifikan, yang bisa menyebabkan defisit pada transaksi berjalan di kuartal II-2025. Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya impor barang modal serta turunnya ekspor, yang dipengaruhi oleh kebijakan tarif dan kondisi pasar global.

Banjaran Surya Indrastomo, Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), menjelaskan bahwa neraca dagang pada bulan April 2025 mencatat surplus sebesar 160 juta USD, yang mengalami penurunan sebesar 96,53% month to month (MtM). Hal ini disebabkan oleh peningkatan impor barang modal.

“Efek Trump announce plan tarif jadi kaya di China, banyak yang mempercepat produksi,” ujar Banjaran kepada Kontan.co.id, Rabu (4/6).

Baca Juga: BI: Surplus Neraca Dagang April 2025 Positif untuk Topang Ketahanan Perekonomian

Di sisi lain, ekspor juga mengalami penurunan sebesar 10,77% MtM, yang bisa juga termasuk penurunan ekspor ke AS akibat tarif yang sudah diterapkan. Namun, ekspor tetap didorong oleh meningkatnya permintaan dan tingginya harga logam mulia.

Lebih lanjut, Banjaran memproyeksikan bahwa transaksi berjalan pada kuartal II-2025 akan cenderung negatif.

“Didorong periode pembayaran dividen, peningkatan impor, tertahannya ekspor akibat tarif, pelemahan ekspor, dan normalisasi harga komoditas utama,” kata Banjaran.

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Capai US$ 160 Juta

Ini menunjukkan bahwa banyak faktor eksternal maupun internal yang berkontribusi pada potensi terjadinya defisit.

Banjaran mencatat bahwa defisit transaksi berjalan di periode yang sama tahun lalu, yaitu pada kuartal II-2024, tercatat sebesar -0,9% PDB. Untuk kuartal II-2025, banjaran memproyeksikan defisit akan berada di kisaran 0,9%-1,3% PDB.

Selanjutnya: iPhone 14 Plus Harga Juni 2025 vs iPhone 14, Mana yang Punya Fitur Juara?

Menarik Dibaca: iPhone 14 Plus Harga Juni 2025 vs iPhone 14, Mana yang Punya Fitur Juara?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×