Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto rupanya sudah menyusun struktur organisasi Badan Penerimaan Negara (BPN) di masa kampanyenya. Hal ini terlihat dari struktur organisasi BPN yang disampaikan oleh mantan Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Bidang Perpajakan, Edi Slamet Irianto.
Edi mengatakan bahwa struktur organisasi tersebut sudah disusun Presiden saat dirinya masih di TKN. Ia bahkan menyebut struktur tersebut sudah dilihat langsung oleh Prabowo.
"Itu waktu di TKN (disusun)," kata Edi kepada awak media di Jakarta, Rabu (11/6).
Baca Juga: Anggaran Kementerian ATR/BPN Terserap Rp 1,49 Triliun hingga Maret 2025
Kendati begitu, Edi mengatakan bahwa struktur tersebut masih bisa berubah tergantung situasi. Mengutip paparan Edi , BPN disiapkan untuk langsung bertanggungjawab kepada presiden dan dipimpin seorang Menteri Negara/Kepala BPN.
Dalam menjalankan tugasnya, Menteri/Kepala BPN didukung dua wakil utama yakni Wakil Kepala Operasi (Waka OPS) dan Wakil Kepala Urusun Dalam (Waka Urdal).
BPN juga akan dijaga Dewan Pengawas yang terdiri dari pejabat ex offio (seperti Menko Perekonomian, Panglima TNI, Kapolri, Kejaksaan Agung, Kepala PPATK) serta empat orang independen.
Di bawah kepemimpinan Menteri/Kepala BPN dan wakilnya, terdapat beberapa unit eselon I yang menjadi tulang punggung operasional BPN. Di antaranya Inspektorat Utama Badan dan Sekretaris Utama.
Baca Juga: Struktur Badan Penerimaan Negara (BPN) Sudah Disusun Prabowo, Ini Bocorannya!
Kemudian, BPN juga akan memiliki enam deputi yang punya tugas berbeda-beda. Enam deputi tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Deputi Perencanaan dan Peraturan Penerimaan
2. Deputi Pengawasan dan Penerimaan Pajak
3. Deputi Pengawasan dan Penerimaan PNBP
4. Deputi Pengawasan Kepabeanan/Custom
5. Deputi Penegakan Hukum
6. Deputi Intelijen
Di sisi lain, BPN juga akan memiliki satu Pusat Data Sains dan Informasi dan satu Pusat Riset dan Pelatihan Pegawai.
BPN juga akan dilengkapi oleh Kepala Perwakilan Provinsi Setingkat Eselon 1B. Namun, unit vertikal dibentuk sesuai kebutuhan.
Selanjutnya: Australia Bongkar Operasi Pencucian Uang Kripto Senilai Rp 2 Triliun
Menarik Dibaca: Harga Emas Malah Naik di tengah Sinyal Ketegangan AS-China Mereda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News