kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Subsidi BBM dan pajak, jadi PR pemerintahan baru


Selasa, 12 Agustus 2014 / 20:44 WIB
Subsidi BBM dan pajak, jadi PR pemerintahan baru
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/2/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintahan baru perlu mengatasi dua persoalan yang selalu menghambat ekonomi Indonesia untuk bertumbuh lebih baik. Dua persoalan tersebut adalah tingginya subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan rendahnya penerimaan pajak.

Kepala Ekonom BII Juniman mengatakan persoalan fiskal yang selalu mendera adalah subsidi BBM dan pajak. "Dua hal ini harus di address pemerintahan baru nanti," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (12/8).

Apabila dua permasalahan tersebut diperbaiki maka ruang fiskal pemerintahan baru akan besar. Kalau dua hal itu tidak bisa dilakukan sekaligus, maka hendaknya memilih salah satu.

Untuk subsidi BBM, hendaknya pemerintah menaikkan harga BBM. Apabila kenaikan BBM dilakukan antara Rp 1.500-Rp 2.000 per liter maka akan memberikan ruang fiskal sekitar Rp 150 triliun.

Anggaran Rp 150 triliun tersebut dapat digunakan untuk mendorong perekonomian, baik membangun infrastruktur, perbaiki fasilitas pendidikan ataupun meningkatkan wajib belajar hingga 12 tahun.

Menurutnya, opsi pemerintah melakukan pembatasan subsidi solar seperti sekarang ini tidak efektif. "Kalau batasi di jalan tol, maka konsumsi di luar jalan tol akan bengkak," tandasnya.

Untuk pajak sendiri, pemerintah perlu mengurangi kebocoran pajak yang terjadi. Ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan pajak perlu dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×