kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Studi banding DPR hanyalah jalan-jalan


Selasa, 10 Mei 2011 / 22:06 WIB


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia Sebastian Salang mengatakan kecenderungan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan studi banding ke luar negeri hanyalah akal-akalan. "Sebenarnya studi banding itu tidak ada, yang ada hanya jalan-jalan," ujar Sebastian kepada KONTAN, Selasa (10/9).

Menurut Sebastian, saat ini, DPR itu sudah tidak peduli lagi dengan seruan masyarakat. Pasalnya, tidak ada sanksi bagi mereka bila melakukan penyelewengan dari tugas studi banding ke luar negeri. "Sekarang DPR bertindak sesuka hati mereka, karena DPR punya kuasa," imbuh Sebastian.

Sebagai solusinya, Sebastian bilang, hanyalah amarah masyarakat Indonesia. "Kita tunggu saja amarah masyarakat saja, terhadap perilaku DPR ini," tegas Sebastian. Sebab, sampai saat ini tidak ada aturan yang dapat menghukum DPR yang menyeleweng dari tugas. Apalagi tugas studi banding yang tidak jelas arahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×