Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Anggota Komisi X Raihan Iskandar, membenarkan jika dirinya dan rombongan melakukan kunjungan studi banding ke Stadion Santiago Bernabeu, markas klub elite Spanyol, Real Madrid pada Selasa (26/4). Menurut Raihan, kunjungan Komisi X ke luar negeri memang rutin dilakukan setiap tahun.
“Iya, saya ikut ke Spanyol. Sebenarnya sudah ada agenda kerjanya setahun sekali dan kemarin di Spanyol,” ujar Raihan ketika dihubungi wartawan, Kamis (5/5).
Ia menyatakan, Komisi X memilih negara Spanyol negara negara matador itu memiliki kelebihan, baik dari bidang olahraga maupun sisi pariwisata yang tinggi, di mana wisatawan Spanyol bisa melebihi kuota daripada penduduknya yang berkisar 40 juta orang. “Mereka bisa mendatangkan turis melebihi penduduknya,” tegasnya.
Menurut Raihan, dalam kunjungannya ke Stadion Santiago Bernabeu, rencananya komisi X akan bertemu dengan pengelola stadion. Namun, berhubung klub besar Real Madrid akan melakukan pertandingan keesokan harinya, hal itu membuat pengelola Stadion Bernabeu pun ikut sibuk. Alhasil Komisi X pun batal bertemu dengan pengelola stadion Bernabeu.
“Dari jajaran kementrian pariwisata dan bagian perustakaan kita sempat bertemu. Tadinya KBRI telah menjadwalkan agar Komis X bertemu dengan pengelola klub yang juga pengelola Stadion tapi tidak berhasil. Kita kan minta lewat KBRI, tapi mereka (pengelola) dalam kondisi sibuk,” jelasnya.
Padahal, menurut Raihan jika sampai Komisi X bertemu dan berdialog langsung dengan pengelola klub, maka itu bisa dijadikan masukan untuk memajukan industri persepakbolaan di Indonesia.
Lanjutnya, Komisi X pun bisa mengambil banyak pembelajaran terkait Stadion Bernabeu yang disulap sebagai objek wisata juga. Stadion tersebut sangat menarik, sehingga bisa menjadi kunjungan wisata. “Sangat berbeda dengan indonesia. Pada sisi lain mereka buat Stadion jadi jalur wisata. Peluang ketemu pemain-pemain bolanya pun dijadikan kunjungan wisata juga,” tutupnya.
Tak hanya itu, ketika Komisi X berkeliling, Raihan pun sempat melihat arsip sejarah Stadion Bernabeu dari tahun 1902. Lanjutnya, dalam Stadion pun terpampang sampai segala macam kaos dan sepatu bola. Baginya, tingkat peradaban sebuah sejarah betul-betul dijaga dengan baik oleh Spanyol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News