kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.481   45,00   0,27%
  • IDX 7.555   4,72   0,06%
  • KOMPAS100 1.060   1,11   0,10%
  • LQ45 798   -0,18   -0,02%
  • ISSI 256   0,87   0,34%
  • IDX30 413   0,15   0,04%
  • IDXHIDIV20 471   -1,17   -0,25%
  • IDX80 120   0,15   0,12%
  • IDXV30 124   0,40   0,32%
  • IDXQ30 131   -0,26   -0,20%

Strategi Ambisius Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8% pada Tahun 2029


Rabu, 30 Juli 2025 / 16:15 WIB
Strategi Ambisius Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8% pada Tahun 2029
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/bar. Pemerintah optimisi menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat kembali menyentuh angka 8% pada tahun 2029.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah optimisi menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat kembali menyentuh angka 8% pada tahun 2029. Untuk mencapai target ambisius tersebut, sejumlah strategi telah disiapkan guna memperkuat fundamental ekonomi nasional di tengah tantangan global.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyampaikan bahwa pemerintah telah merancang fokus kebijakan pembangunan yang mencakup peningkatan produktivitas pertanian, penguatan industri hilirisasi, pengembangan sektor padat karya dan ekonomi kreatif, transformasi digital, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta pembangunan 3 juta rumah.

“Target Indonesia pada tahun 2029 adalah mendorong pertumbuhan ekonomi kembali ke angka 8%, seperti yang pernah dicapai sebelumnya,” ungkap Sesmenko Susiwijono, dikutip Rabu (30/7).

Baca Juga: iGrow: Suntikan Modal Bukan Semata-mata untuk Pembayaran ke Lender

Susiwijono melanjutkan, Industri padat karya seperti makanan, minuman, tekstil, kulit dan furnitur juga menjadi kontributor penting bagi perekonomian dengan share terhadap PDB mencapai 8,33% dan mampu menyerap lapangan pekerjaan secara luas yakni sebesar 12,2 juta orang atau mencapai 8,41% dari total orang bekerja di Indonesia.

Lebih lanjut, dari sisi kerja sama internasional, pemerintah berhasil menjalankan diplomasi ekonomi secara efektif, termasuk dalam negosiasi tarif dengan Amerika Serikat yang menghasilkan penurunan tarif impor menjadi 19%.

Selain itu, penyelesaian perundingan IEU-CEPA membuka peluang pasar yang lebih luas di kawasan Eropa, dengan proyeksi peningkatan ekspor Indonesia secara signifikan.

“Ini membuka peluang baru bagi penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global,” pungkas Sesmenko Susiwijono.

Baca Juga: S&P Pertahankan Rating Indonesia di BBB dengan Outlook Stabil, Ini Kata Kemenkeu

Selanjutnya: Kurs Rupiah Menguat Tipis Hari Ini (30/7) Setelah Tertekan 3 Hari Perdagangan

Menarik Dibaca: 4 Minuman Terbaik yang Efektif Menurunkan Gula Darah Tinggi Menurut Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×