kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sri Mulyani ungkap tiga masalah ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19


Selasa, 30 Juni 2020 / 18:32 WIB
Sri Mulyani ungkap tiga masalah ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pandemi Corona (Covid-19) menimbulkan tiga masalah terhadap perekonomian di dalam negeri.

Pertama, pandemi ini menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat. Khususnya, pada saat pemerintah menjalankan berbagai langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

"Terutama pada usaha kecil menengah atau sektor informal yang menjadi salah satu bantalan bagi perekonomian Indonesia, saat ini pun ikut terpukul," ujar Sri Mulyani di dalam di dalam diskusi virtual, Selasa (30/6).

Baca Juga: Sri Mulyani: Belanja kesehatan bukan cuma tanggung jawab Kementerian Kesehatan

Ini dikarenakan, kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran pandemi telah membatasi interaksi fisik antarmasyarakat, sehingga berbagai aktivitas ekonomi secara informal menjadi terpukul.

Terkecuali, mereka yang bisa berpindah ke platfowm daring yang mungkin masih bisa bertahan.

Oleh karena itu, di dalam penanganan dampak Covid-19 ini pemerintah melihat konsumsi masyarakat akan turun secara drastis. Padahal, konsumsi masyarakat memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian, yaitu hampir 59%.

Baca Juga: Kemenkeu terima tagihan subsidi bunga Rp 138,7 miliar dari perbankan

Kedua, adanya ketidakpastian di tengah pandemi membuat tingkat investasi juga ikut melemah. "Ini karena orang yang akan melakukan investasi, atau sedang dalam posisi menjalankan suatu investasi, mereka terhenti akibat Covid-19," papar Sri Mulyani.

Ketiga, dikarenakan perekonomian di seluruh dunia mengalami pelemahan, maka kinerja ekspor juga ikut terpukul. Hal ini tecermin dari penurunan harga komoditas, minyak, batu bara, sampai Crude Palm Oil (CPO).

Alhasil penurunan ini berpengaruh terhadap basis perekonomian Indonesia yang berorientasi ekspor. Tak hanya itu, bahkan sektor manufaktur Indonesia yang membutuhkan impor juga mengalami penurunan karena adanya disrupsi dari pandemi.

"Jadi kondisi ekonomi kita itu sangat dipengaruhi oleh situasi Covid-19, baik yang terjadi di Indonesia maupun di seluruh dunia. Semua negara juga melakukan upaya untuk mengurangi penularan Covid-19 melalui langkah-langkah yang cukup drastis, serta mempengaruhi kegiatan sosial ekonomi," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Bank-bank ini mulai tagih biaya pemulihan ekonomi nasional ke pemerintah

Sri Mulyani menegaskan, pandemi ini akan sangat memengaruhi kinerja perekonomian maupun kehidupan masyarakat. Untuk itu dampaknya terhadap perekonomian harus segera diatasi.

Salah satunya, melalui perubahan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang difokuskan untuk penanganan pandemi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×