kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Sri Mulyani Ungkap Harga Elpiji 3 Kg Capai Rp 42.750 per Tabung Jika Tanpa Subsidi


Sabtu, 01 Februari 2025 / 07:54 WIB
Sri Mulyani Ungkap Harga Elpiji 3 Kg Capai Rp 42.750 per Tabung Jika Tanpa Subsidi
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa harga elpiji 3 kg seharusnya mencapai Rp 42.750 per tabung jika tanpa subsidi pemerintah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga elpiji 3 kilogram (kg) yang selama ini dinikmati masyarakat ternyata jauh lebih murah dibandingkan harga aslinya tanpa subsidi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa harga elpiji 3 kg seharusnya mencapai Rp 42.750 per tabung jika tanpa subsidi pemerintah.

Namun, berkat intervensi negara, masyarakat hanya perlu membayar sekitar Rp 18.000 hingga Rp 23.000 per tabung, tergantung lokasi.

Di beberapa daerah, harga elpiji subsidi yang juga sering disebut tabung gas melon ini telah menembus angka Rp 20.000 hingga Rp 23.000 per tabung. Misalnya, di Blitar, Jawa Timur, harga elpiji 3 kg saat ini mencapai Rp 22.000 per tabung.

“Harganya sekarang Rp 22.000. Sebelumnya sempat turun jadi Rp 20.000, tapi enggak sampai sebulan naik lagi,” ujar Sri, seorang konsumen, kepada Kompas.com, Kamis (30/1/2025).

Baca Juga: Pengecer Wajib Tahu, Ini Syarat Jual Elpiji 3 Kg Mulai 1 Februari 2025

Sementara itu, di wilayah DKI Jakarta, harga tabung gas melon ini berkisar Rp 20.000-Rp 21.000 di warung-warung, sedangkan di agen resmi dijual seharga Rp 18.000. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan harga aslinya karena adanya subsidi dari pemerintah.

Pemerintah sendiri terus memberikan subsidi energi untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain elpiji, subsidi juga diberikan untuk bahan bakar minyak (BBM) seperti pertalite dan solar, serta listrik 900 VA dan pupuk.

Pada 2024, total anggaran yang dialokasikan untuk subsidi energi mencapai Rp 386,9 triliun, dengan tambahan Rp 47,4 triliun untuk subsidi pupuk.

"Manfaat APBN yang langsung dinikmati masyarakat termasuk harga BBM, elpiji, listrik, dan pupuk yang lebih terjangkau karena subsidi pemerintah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN 2024 di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Elpiji 3 Kg Tak Bisa Dibeli di Pengecer Mulai Februari 2025

Sebagai upaya menertibkan distribusi dan memastikan subsidi tepat sasaran, pemerintah akan menerapkan aturan baru terkait penjualan elpiji 3 kg. Mulai 1 Februari 2025, pengecer tidak lagi diperbolehkan menjual elpiji subsidi kecuali mereka terdaftar sebagai pangkalan atau subpenyalur resmi Pertamina.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa pengecer yang ingin tetap menjual elpiji subsidi harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang dapat diperoleh melalui sistem Online Single Submission (OSS).

Baca Juga: Wajib Daftar! Pengecer LPG 3 Kg Harus Registrasi ke Pertamina Mulai 1 Februari 2025

"Jadi, pengecer kita jadikan pangkalan. Mereka harus mendaftarkan nomor induk perusahaan terlebih dulu," ujarnya, Jumat (31/1/2025).

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi potensi penyimpangan dalam distribusi elpiji 3 kg serta memastikan harga yang diterima masyarakat sesuai dengan batasan yang ditetapkan pemerintah.

Regulasi ini diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2023, yang menyatakan bahwa hanya subpenyalur resmi dengan NIB yang boleh menjual elpiji subsidi.

Selanjutnya: Referensi Buat Maba, Cek Daftar Kampus Penerima Maba KIP Kuliah SNBP 2024 Terbanyak

Menarik Dibaca: Promo McD Paket 3 Ayam McD, 3 Rice, dan 3 Fruit Tea Lemon Hanya Rp 59.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×