kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sri Mulyani Tebar Paket Kebijakan Agar Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tangguh hingga 2024


Kamis, 26 Oktober 2023 / 11:50 WIB
Sri Mulyani Tebar Paket Kebijakan Agar Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tangguh hingga 2024
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN mengalami surplus sebesar Rp67,7 triliun hingga September 2023 atau setara 0,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan surplus APBN pada September 2022 yang tercatat sebesar Rp60,9 triliun. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian global masih mengalami ketidakpastian. Mulai dari volatilitas harga komoditas, inflasi pada kenaikan harga pangan, tekanan suku bunga, hingga pertumbuhan ekonomi yang dikhawatirkan melemah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, berbagai guncangan tersebut akan mengancam perekonomian dalam negeri.

Maka dari itu, pemerintah sudah menyiapkan tiga paket kebijakan untuk melindungi daya beli masyarakat dan juga sebagai upaya menstabilkan ekonomi.

“Berbagai langkah ini yang kita lakukan dan berharap bisa membuat perekonomian kita bertahan dari guncangan ketidakpastian global,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Rabu (25/10).

Baca Juga: Prospek Ekonomi Global Tahun Depan Tak Cukup Cerah

Dia memperkirakan, berbagai guncangan global tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2023 hanya mampu tumbuh 4,86%, lebih rendah dari basline 5,06%.

Akan tetapi, dengan adanya paket kebijakan, ekonomi di kuartal IV diharapkan bisa tumbuh 5,06%. Sehingga secara keseluruhan ekonomi 2023 tumbuh 5,1%.

Lebih lanjut, untuk tahun depan, Sri Mulyani memperkirakan dengan adanya guncangan perekonomian global, akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1% saja, turun dari target dalam APBN 2024 yakni 5,2%.

“Namun, dengan adanya paket kebijakan ini, kita perkirakan ekonomi di 2024 bisa menjaga di 5,2%,” harapnya.

Untuk diketahui, tiga paket kebijakan yang sudah disiapkan kemenkeu diantaranya, pertama, melakukan penebalan bansos untuk memitigasi dampak El Nino guna menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga: Biar Ekonomi Tak Guncang, Bansos & Insentif Ditebar

Bansos tersebut dengan memperpanjang pemberian bansos beras yang sudah ada, yakni diberikan sebesar 10 kg per/KPM kepada 21,3 juta KPM hingga Desember 2023.

Awalnya pemerintah hanya merencanakan bansos beras ini dari Maret-November dengan anggaran sebesar Rp 15,9 triliun. Kemudian ditambah untuk Desember 2023 dengan anggaran sebesar Rp 2,67 triliun.

Kemudian, pemerintah juga memberikan BLT El Nino dengan anggaran sebesar Rp 7,52 triliun yang akan disalurkan kepada 18,8 juta KPM.

Nantinya masyarakat akan menerima uang Rp 200.000 dalam dua bulan yakni pada November dan Desember 2023. Sehingga total uang yang diterima masyarakat adalah Rp 400.000.

Kedua, pemerintah akan melakukan penguatan UMKM untuk menopang pertumbuhan ekonomi di tengah suku bunga yang tinggi. Upaya penguatan ini yakni dengan melakukan percepatan penyaluran subsidi KUR yang dianggarkan sebesar Rp 297 triliun.

Baca Juga: Lagi, Pencairan Belanja Negara Menumpuk di Akhir Tahun

Ketiga, insentif berupa pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk rumah di bawah Rp 2 miliar, bantuan biaya administrasi serta tambahan target bantuan rumah sejahtera terpadu. Khusus program ini berlaku di 2023 dan  2024, dengan total anggaran Rp 3,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×