kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.289   51,00   0,31%
  • IDX 7.248   66,54   0,93%
  • KOMPAS100 1.070   12,37   1,17%
  • LQ45 846   11,08   1,33%
  • ISSI 216   2,61   1,22%
  • IDX30 435   4,56   1,06%
  • IDXHIDIV20 520   7,00   1,37%
  • IDX80 122   1,42   1,17%
  • IDXV30 124   0,36   0,29%
  • IDXQ30 143   1,90   1,35%

Stimulus Kebijakan Sri Mulyani Diharapkan Mampu Jaga Pertumbuhan Ekonomi


Rabu, 25 Oktober 2023 / 22:04 WIB
Stimulus Kebijakan Sri Mulyani Diharapkan Mampu Jaga Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Pemerintah telah menyiapkan tiga respon kebijakan dalam menghalau ketidakpastian. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian global yang meningkat dan ancaman dari kekeringan panjang atau El-Nino, pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah cepat. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bilang, pemerintah telah menyiapkan tiga respon kebijakan dalam menghalau ketidakpastian tersebut. 

Pertama, penebalan bantuan sosial (bansos) untuk memitigasi dampak el nino, ini untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan. 

Bantuan tersebut berupa tambahan bantuan beras sebesar Rp 2,67 triliun dan bantuan langsung tunai (BLT) el nino sekitar Rp 7,52 triliun. 

Kedua, pemerintah akan mempercepat penyaluran program kredit usaha rakyat (KUR) lewat program weekend banking. Ini guna menopang pertumbuhan di tengah peningkatan suku bunga. 

Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Dana Rp 3,2 Triliun untuk Insentif Beli Rumah Bebas PPN

Ketiga, penguatan sektor perumahan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dengan salah satunya memberi pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) rumah harga di bawah Rp 2 miliar selama 14 bulan. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. Menurutnya, ini akan menjaga daya beli masyarakat, terutama kelas bawah. 

Plus, insentif PPN DPT ini akan menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat kelas menengah atas yang mungkin tersendat akibat mereka lebih memilih untuk melihat keadaan. 

Namun, David memberi catatan terkait pemberian PPN DTP perumahan baiknya dibarengi dengan program lain yang bisa mendorong masyarakat untuk mau membeli rumah. 

"Jadi kalau bebas PPN mereka akan melihat-lihat dulu. Nah, kalau ini dibarengi dengan program, misalnya program murah untuk masyarakat, ini baru akan lebih efektif," kata David kepada Kontan.co.id, Rabu (25/10). 

Selain itu, David menambahkan baiknya pemerintah juga memberikan stimulus berupa program yang mendorong pembukaan lapangan pekerjaan. 

Baca Juga: Pembiayaan Utang Turun Tajam 58,6%, Menjadi Rp 198,9 Triliun

Pasalnya ini tak hanya akan menjaga daya beli masyarakat dalam jangka pendek, tetapi akan menjaga daya beli masyarakat ke depannya.

Sedangkan Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menilai, stimulus kebijakan yang diberikan pemerintah memang akan berdampak pada masyarakat. 

Namun, dampak akan langsung terasa dari kebijakan berkaitan dengan BLT dan bantuan beras. Mengingat, saat ini daya beli masyarakat kelas menengah dan bawah agak melemah. 

Hanya sejauh ini, Faiz menilai nominal yang digelontorkan pemerintah dan berbagai program tersebut masih dibilang cukup. 

"Namun perlu hati-hati, besaran stimulus bisa ditinjau lagi kalau harga beras naik lagi," tandas Faiz. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×