kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.440   20,00   0,12%
  • IDX 8.013   54,83   0,69%
  • KOMPAS100 1.121   7,26   0,65%
  • LQ45 813   6,53   0,81%
  • ISSI 275   1,80   0,66%
  • IDX30 423   3,14   0,75%
  • IDXHIDIV20 489   2,85   0,59%
  • IDX80 123   0,78   0,64%
  • IDXV30 133   0,98   0,74%
  • IDXQ30 136   0,51   0,38%

Sri Mulyani Menjawab Tantangan Menghadapi Pemulihan Ekonomi Asia


Kamis, 04 Mei 2023 / 13:07 WIB
Sri Mulyani Menjawab Tantangan Menghadapi Pemulihan Ekonomi Asia
Sri Mulyani Menjawab Tantangan Menghadapi Pemulihan Ekonomi Asia


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbagi pengalamannya dalam kunjungan kerjanya ke Incheon, Korea Selatan. Pada Rabu (3/5) kemarin, Sri Mulyani menghadiri Governors’ Seminar: Policies to Support Asia’s Rebound bersama beberapa pejabat lainnya.

Saat seminar berlangsung, Sri Mulyani diminta untuk membahas peran multilateralisme dalam pemulihan Asia.

Menurutnya, di dunia yang saling terkoneksi seperti saat ini, multilateralisme menjadi cara terbaik untuk bangkit dan pulih dari krisis. Namun, untuk membuat multilateralisme efektif, tata kelola yang baik dan kepercayaan masyarakat perlu dibangun.

Baca Juga: Laba Perbankan Kian Gemuk Berkat Pemangkasan Pencadangan

Selain itu, Sri Mulyani juga membahas cara menurunkan ketimpangan di kawasan Asia. Dia berbagi pengalaman dari sisi kebijakan fiskal Indonesia dan menyatakan bahwa ada banyak instrumen kebijakan fiskal yang bisa digunakan untuk mengatasi ketimpangan, baik dari sisi penerimaan maupun belanja.

Dalam hal penerimaan, Sri Mulyani menekankan pentingnya kebijakan pajak yang progresif tanpa mengurangi motivasi untuk memperoleh penghasilan. Di sisi belanja, banyak dukungan bisa diberikan untuk penurunan kemiskinan, memutus kemiskinan antargenerasi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa kunci mempertahankan pemulihan Asia setelah pandemi adalah produktivitas. Oleh karena itu, Asia harus berinvestasi lebih banyak dalam peningkatan produktivitas yang merupakan sumber pertumbuhan yang paling lestari.

Baca Juga: IMF Melihat Ketidakpastian atas Kebijakan Moneter Jepang, Bisa Berimbas ke Global

Investasi untuk pendidikan, tenaga kerja, kebijakan makro, atau infrastruktur sangat diperlukan untuk meningkatkan pergerakan dan produktivitas masyarakat.

Sri Mulyani menyimpulkan bahwa semangat kerja sama dalam forum multilateral maupun regional sangat penting untuk menghadapi berbagai gejolak global. Forum-forum tersebut, seperti G20, ADB, ASEAN, ASEAN+3, dan forum multilateral lainnya, menjadi modal terkuat untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×