Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut porsi kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN) terus turun selama 10 tahun terakhir.
Pada tahun ini, investor non residen atau asing hanya memegang 14% dari seluruh SBN yang diperdagangkan. Ini turun dari tahun 2014 yang porsinya mencapai 40%.
"Semakin besar investor SBN adalah investor dalam negeri. 14% investor SBN adalah investor global. Ini jauh menurun dari 10 tahun lalu di mana 40% investor SBN adalah investor global," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (4/6).
Baca Juga: SBN Mendominasi Penempatan Investasi Industri Asuransi Jiwa pada Kuartal I 2024
Meski demikian, Bendahara Negara menyebut, pasar SBN tetap dipengaruhi sentimen global dan kebijakan dari negara-negara maju. Hal ini dikarenakan relativitas suku bunga antara SBN Indonesia dengan SBN negara-negara maju menjadi faktor yang menentukan daya tarik investor.
Oleh karena itu, koordinasi fiskal moneter perlu terus diperkuat untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan yield di tengah risiko higher for longer yang diperkirakan masih berlanjut.
Koordinasi kuat antara pemerintah dan Bank Indonesia juga dilakukan untuk menjaga agar penerbitan instrumen SBN dan kebijakan moneter BI tidak menimbulkan crowding out effect.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 30 Mei 2024, porsi kepemilikan asing hanya tersisa 14,06%. Sementara porsi terbesar kepemilikan SBN masih dipegang Bank Indonesia (gross) sebesar 24,45%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News