Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa untuk memujudkan Indonesia menjadi negera maju maka pertumbuhan ekonomi harus lebih ditingkatkan.
Sri Mulyani menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu mencapai 6% hingga 8% untuk memujudkan cita-cita tersebut. Tentunya dengan kualitas dan inklusivitas yang perlu terus diperbaiki.
Menurutnya, untuk mencapai pertumbuhan tinggi maka kontribusi dari produktivitas harus dan wajib ditingkatkan.
Baca Juga: Sri Mulyani Sudah Cairkan Gaji ke-13 PNS hingga Pensiunan Sebesar Rp 21,12 Triliun
"Hal ini bisa diperoleh melalui investasi sumber daya manusia (SDM) dan transformasi ekonomi agar menciptakan nilai tambah yang semakin tinggi didalam perekonomian nasional," ujar Sri Mulyani di RapatĀ Paripurna, Selasa (4/6).
Dengan demikian, program perbaikan sumber daya manusia termasuk melalui program makanan bergizi, reformasi kesehatan, perbaikan kualitas pendidikan serta penyempurnaan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting dalam meningkatkan produtivitas sumber daya manusia Indonesia.
Dirinya mencontohkan, negara maju seperti Korea Selatan membutuhkan produktivitas yang tinggi dalam 15 tahun untuk keluar dari middle income trap.
Bahkan, investasi dan peranan sektor manufaktur di Korea Selatan tumbuh di atas 10% setiap tahunnya.
Baca Juga: Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Diminta Pelajari Tantangan APBN
"Apabila kita belajar dari negara-negara yang berhasil menjadi negara maju dan bisa menghindar dari middle income trap seperti Korea Selatan maka diperlukan produktivitas tinggi yang konsisten dalam 15 tahun," katanya.
Demikian, juga dengan pengalaman Taiwan, untuk menjadi negara maju maka investasi tumbuh 20% dan sektor manufaktur tumbuh di atas 8%.
"Hal ini menunjukkan selain kualitas dan produktivitas dari SDM maka perbaikan iklim investasi untuk meningkatkan peranan investasi dan pertumbuhan sektor manufaktur menjadi sangat kunci bagi perjalanan menuju Indonesia Emas," terang Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News