kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Pemanasan Global Akan Makin Parah pada Tahun 2100 dan Sebabkan Bencana


Jumat, 28 Oktober 2022 / 17:04 WIB
Sri Mulyani: Pemanasan Global Akan Makin Parah pada Tahun 2100 dan Sebabkan Bencana
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan kepada awak media usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2022 di Jakarta, Kamis (22/9).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pemanasan global akan semakin pada tahun 2100 mendatang. Pemanasan global tersebut bisa memicu kekeringan dan terjadinya kebakaran hutan, yang akhirnya membahayakan manusia.

Perkiraan itu berdasarkan laporan terbaru Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), yang menyatakan kondisi global akan lebih hangat 2,6 derajat centigrade.

“Dunia akan lebih hangat 2,6 derajat centrigade. Ini suatu level kenaikan suhu yang melweati batas toleransi,” tutur Sri Mulyani dalam seminar Strategi Capai Ekonomi Kuat & Berkelanjutan di Tengah Risiko, Jumat (28/10).

Baca Juga: Indonesia Summit: Pelaku Usaha Optimistis Hadapi 2023 Tetapi Harus Tetap Waspada

Menurutnya, proyeksi hangatnya suhu bumi tersebut sudah melampaui batas toleransi yang ditetapkan negara dunia pada 2015, yakni agar tidak melampaui 1,5 derajat centigrade. Ia menggambarkan, di situasi suhu global 2,6 derajat centrigade, maka perubahan musim akan berubah drastis.

Sehingga, jika hal tersebut terjadi, bencana alam akan terjadi dimana mana, karena tidak ada lagi pola yang dianggap normal. Musim kering bisa terjadi sangat panjang, yang akhirnya menyebabkan kebakaran hutan, pun dengan musim hujan yang juga akan berkepanjangan mengakibatkan longsor dan banjir.

“Kejadian itu akan mengancam manusia, itu juga mengancam ekonomi,” kata Sri Mulyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×