kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sri Mulyani: Indeks Infrastruktur Indonesia Masih Jauh Dibanding Negara Lain


Kamis, 20 Juli 2023 / 17:18 WIB
Sri Mulyani: Indeks Infrastruktur Indonesia Masih Jauh Dibanding Negara Lain
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, indeks infrastruktur Indonesia masih jauh dibandingkan negara-negara lain.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, indeks infrastruktur Indonesia masih jauh dibandingkan negara-negara lain.

Sri Mulyani menjelaskan, infrastruktur perlu diperbanyak untuk mendukung mobilitas, produktivitas, dan kualitas hidup dari masyarakat.

"Jangan bayangkan infrastruktur is always like those toll road that you see easily," imbuhnya dalam event Indonesia Data and Economic Conference, Kamis (20/7).

Selain infrastruktur jalan, Menkeu mempertegas bahwa akses air bersih dan sanitasi selokan di kota-kota juga merupakan bagian dari infrastruktur yang perlu untuk dikembangkan dan diperbaiki.

Baca Juga: Jokowi Sebut Perbaikan Jalan Rusak di Sejumlah Provinsi Sudah Dimulai

Sebagai informasi, realisasi anggaran infrastruktur semester I-2023 mencapai Rp 117,1 triliun. Anggaran tersebut dimanfaatkan melalui belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp 60,7 triliun, untuk alokasi jalan, jembatan, bendungan, jaringan irigasi, sarpras pendidikan, SPAM, sarpras sanitasi/persampahan, dan bantuan stimulan perumahan swadaya.

Melalui Kementerian Perhubungan sebesar Rp 12,6 triliun untuk alokasi rel kereta api, bandara, dan pelabuhan laut, serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar Rp 3,1 triliun untuk alokasi gedung kuliah, laboratorium, perpustakaan, dan science technopark.

Melalui Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 35,0 triliun untuk alokasi DAK Fisik bidang infrastruktur, DBH dan DAU untuk infrastruktur daerah, dan dana tambahan infrastruktur Otsus Papua.

Serta melalui pembiayaan sebesar Rp 22 triliun untuk FLPP, pembiayaan perumahan 114.500 unit rumah, dan LMAN untuk pengadaan lahan PSN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×