Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewakili Indonesia untuk menghadiri pertemuan Tahunan IMF dan World Bank (Bank Dunia) di Washington DC, Amerika Serikat. Agenda tersebut berlangsung pada 13 hingga 15 Oktober dan menjadi perhelatan strategis bagi pemerintah untuk memperkuat konsolidasi dengan berbagai negara dan juga lembaga global.
Sebelum kembali ke Indonesia, Sri Mulyani memenuhi undangan wawancara di studio Bloomberg TV di Washington DC.
Seperti dikutip dari laman instagram @smindrawati, pada Minggu (17/10), Sri Mulyani mengatakan, pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut selain menyangkut agenda pertemuan tahunan IMF WB dan tantangan pemulihan ekonomi dunia, juga mengenai outlook perekonomin Indonesia, kebijakan Fiskal (APBN) dan reformasi perpajakan.
Baca Juga: Sri Mulyani bertemu sejumlah pejabat dunia dalam pertemuan IMF, ini yang dibahas
Sri Mulyani bilang, meskipun dalam situasi krisis Pandemi Covid-19, Indonesia terus melakukan langkah reformasi iklim investasi melalui penyederhanaan regulasi dan birokrasi dengan UU Cipta Kerja dan Reformasi Perpajakan dengan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
“Langkah ini sangat penting untuk memperkuat dan menyehatkan kembali perekonomian Indonesia, dan untuk menyehatkan kembali APBN,” ujar Sri Mulyani melalui akun Instagramnya @smindrawati.
Menurutnya, perbaikan dan reformasi struktural ini menempatkan Indonesia sebagai sedikit negara di dunia yang justru memanfaatkan situasi krisis Pandemi untuk terus mendorong reformasi dan memperkuat kembali fondasi dan prospek ekonominya.
Selanjutnya: Sri Mulyani bertemu Menkeu AS Janet Yellen, ini yang dibahas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
