kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sri Mulyani bertemu Menkeu AS Janet Yellen, ini yang dibahas


Kamis, 14 Oktober 2021 / 11:37 WIB
Sri Mulyani bertemu Menkeu AS Janet Yellen, ini yang dibahas
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen. Pertemuan itu dilakukannya di sela-sela kegiatan pertemuan Kelompok-20 atau G20 Menteri Keuangan dan Bank Sentral di Washington DC yang diikutinya.

Kedua Menteri Keuangan tersebut membahas topik terkait (G20), di mana Indonesia ditetapkan sebagai Presidensi G-20 pada November 2022 mendatang di Konferensi Tingkat Tingggi (KTT) G20 di Riyadh, Arab Saudi. Hal itu diungkapkan Sri Mulyani melalui akun Instagramnya @smindrawati, Kamis (14/10).

“Di sela pertemuan G20 Menteri Keuangan dan Bank Sentral di Washington DC, saya melakukan pertemuan bilateral dengan Menkeu Amerika Serikat Treasury Secretary Janet Yellen di kantor beliau. Sec Yellen adalah Menkeu perempuan pertama kali dalam sejarah 245 tahun Amerika Serikat,” tulisnya.

Dalam pertemuan bersama Yellen, Sri Mulyani mengatakan membahas topik-topik penting G20, salah satunya terkait Indonesia yang akan memimpin G20 tahun 2022. Lebih rinci dia menjelaskan, mereka juga membahas aspek dukungan pendanaan kesehatan untuk mencegah bencana pandemi ke depan.

Baca Juga: Pemerintah potong sanksi bagi pelanggar pajak dalam UU HPP

Pun membahas, mengenai kemampuan deteksi dini dan riset kesehatan secara global, kapasitas sistem kesehatan di setiap negara, tata kelola serta protokol dan pengaturan kelembagaan termasuk perkuatan peran WHO, lembaga multilateral dan G20.

“Kami juga membahas kesepakatan historis global mengenai perpajakan termasuk penerapan minimum taxation. Upaya mencegah erosi basis pajak, penghindaran pajak dan kompetisi tarif pajak “race to the bottom”,” jelasnya.

Selain itu, keduanya juga membahas bagaimana kerangka sustainable finance dan pendanaan agenda climate change, terutama pelaksanaan komitmen negara maju pada Paris Agreement dalam penyediaan pendanaan bagi negara-negara berkembang untuk menjalankan agenda climate change.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat sangatlah penting, baik dari segi kerjasama perdagangan, Investasi, teknologi maupun aspek strategis lainnya. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan Amerika Serikat memberikan dampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, baik dari segi ekspor dan aliran modal dan teknologi.

“Indonesia harus terus memperkuat fondasi ekonomi dan terus menjaga kepentingan nasional dalam menghadapi kondisi global yang semakin dinamis, kompetitif dan kompleks,” pungkasnya.

Selanjutnya: KTP jadi NPWP, apakah semua orang wajib bayar pajak? Ini kata Menkeu Sri Mulyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×