Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Lagi, pembangunan infrastruktur terhambat oleh masalah pengadaan lahan. Setelah sebelumnya, masalah pembebasan lahan menghambat, pembangunan sejumlah ruas jalan tol di Indonesia, kali ini masalah pembebasan lahan juga menghambat proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung.
T. Iskandar, Kepala Balai Besar Ciliwung- Cisadane, mengatakan, sampai saat ini, proses pembebasan lahan belum bisa dilakukan. Karena, sampai saat ini pemerintah pusat masih menunggu peta bidang atas lahan yang akan dibebaskan dan digunakan untuk membangun sidetan tersebut dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, pembebasan lahan juga terhambat oleh masalah pendataan dan sosialisasi yang sampai saat ini belum berhasil diselesaikan. "Mudah- mudahan April ini, masalah lahan bisa segera diselesaikan," kata Iskandar di sela- sela acara Proyek Peresmian Proyek Pompa Pluit di Jakarta Kamis (27/3).
Iskandar menambahkan, sebenarnya Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Ciliwung- Cisadane, saat ini sudah mengalokasikan anggaran Rp 27 miliar. Anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk pembebasan lahan.
Iskandar mengatakan rencananya, untuk membangun sodetan ciliwung tersebut, pemerintah akan membebaskan lahan seluas 2 hektare. Lahan tersebut, akan digunakan untuk membangun sodetan sepanjang 1,27 kilometer dengan lebar 3,5 meter.
Sementara itu, Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum optimis, meski sampai saat ini pembangunan sodetan Ciliwung masih terkendala pembebasan lahan, proyek itu dapat diselesaikan tahun 2015 nanti.
Catatan saja, wacana untuk membangun Sodetan Ciliwung muncul setelah Jakarta, Januari 2013 lalu dilanda banjir besar. Sodetan ini sendiri rencananya dibangun untuk memecah air yang mengalir dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Proyek ini merupakan salah satu bagian dari proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang anggarannya mencapai Rp 1,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News