CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.804   23,00   0,15%
  • IDX 7.326   3,89   0,05%
  • KOMPAS100 1.121   0,57   0,05%
  • LQ45 888   3,97   0,45%
  • ISSI 222   -0,23   -0,10%
  • IDX30 455   2,55   0,56%
  • IDXHIDIV20 547   1,31   0,24%
  • IDX80 129   0,23   0,18%
  • IDXV30 138   0,33   0,24%
  • IDXQ30 151   0,23   0,15%

Soal pangan, RI akan dapat penghargaan dari FAO


Senin, 27 Mei 2013 / 15:17 WIB
Soal pangan, RI akan dapat penghargaan dari FAO
ILUSTRASI. Seorang petugas memperlihatkan logam mulia emas produksi Antam di gerai Pegadaian Galeri24, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon ?


Reporter: Noverius Laoli |

JAKARTA. Food and Agricultural Organization (FAO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan penghargaan kepada Indonesia atas keberhasilan sebagian target Millenium Development Goals (MDG) lebih awal dari waktu yang ditentukan. Penghargaan itu rencananya akan diberikan pada pertengahan Juni 2013 di Roma, Italia. Indonesia menjadi salah satu penerima dari 35 negara penerima award dari FAO.

Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal FAO Jose Graziano Da Silva saat bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (27/5). 

“Indonesia dianggap berhasil mengurangi jumlah populasi penduduk kekurangan gizi yang mencapai 20% pada 1999, hingga di tingkat kurang dari 9% tahun ini. Selain itu Indonesia juga dianggap berhasil mengkombinasikan program peningkatan produksi makanan sekaligus proteksi sosial kepada yang mereka membutuhkan,” kata Da Silva.

Hadir bersama Dirjen FAO tersebut adalah Direktur Pengelolaan Perikanan Tangkap, Pengembangan Budidaya Perikanan dan Penerapan Teknologi Penangkapan Ikan di Perairan Laut & Air Tawar FAO Indroyono Susilo; perwakilan FAO di Indonesia Mustafa Imir, serta Kepala Kerjasama dan Advokasi FAO Rodrigo Castaneda. 

Tujuan utama kehadiran Da Silva dan delegasi adalah untuk menyampaikan undangan pemberian penghargaan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan wapres. Nantinya, Indonesia diberi kesempatan untuk berbagi kisah dengan negara lain dalam meningkatkan pangan di Indonesia.

Da Silva menjelaskan, Indonesia dan negara lain penerima award sukses meningkatkan jumlah pangan dan akses terhadap pangan sebelum target waktu 2015.

Wapres Boediono menyambut baik kerjasama lebih lanjut dan lebih erat dengan FAO, terutama masalah ketahanan pangan. Ia menambahkan, yang penting bukan saja ketersediaan pangan tapi juga keanekaragaman pangan. 

Untuk itu, Indonesia butuh dukungan teknologi, infrastruktur dan perumusan kebijakan yang tepat. “Kerjasama dengan FAO akan sangat menguntungkan di mana kita bisa saling belajar memadukan dan memajukan itu semua,” kata Wapres.

Dalam hal proteksi sosial, Wapres menegaskan bahwa yang terutama adalah bagaimana program-program perlindungan sosial diberikan secara keberlanjutan. Artinya, proteksi bisa memberi perlindungan dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×