Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Pemerintah telah mengansipasi kenaikan harga bahan-bahan pokok, khususnya daging sapi menjelang masa puasa dan lebaran. Salah satunya adalah memastikan ketersediaan beras dan daging sapi di pasaran.
"Kita sudah bekerja sekarang, kita sudah mulai mengantisipasi persiapan puasa dan lebaran. Paling tidak beras sudah aman, malahan bulog sekarang kewalahan melakukan pemeliharaan beras karena stoknya terlalu banyak. Tapi yang sedang kita lakukan sekarang ya merespon daging dengan berbagai opsi," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Rabu (22/5).
Saat ini, Kemtan memiliki tiga strategi utama untuk hadapi lonjakan harga daging jelang bulan puasa dan lebaran. Pertama, Kemtan melakukan pengalihan atau percepatan realisasi impor daging sapi yang jumlahnya 80.000 ton. Teknis realisasi ini dibagi dalam setiap triwulan. "Iintinya dari triwulan tiga misalnya, kita tarik ke triwulan dua. Jadi realisasinya dipercepat," kata Rusman.
Percepatan ini maksudnya, realisasi impor satu bulan lebih cepat, yang biasanya triwulan ketiga dimulai pada Juli-September, akan dimajukan menjadi Juni-Agustus.
Kedua, untuk daging prime cut sudah tidak lagi menggunakan sistem kuota. Kemtan sudah menyiapkan koridor khusus agar daging ini tidak masuk ke pasar yang salah. Jadi khusus daging untuk keperluan hotel, restoran dan catering (horeca), hanya boleh masuk di Bandara Soekarno-Hatta, Polonia, Medan, dan Denpasar.
Ketiga, memberikan kewenangan kepada Bulog untuk mengimpor 2.000-3.000 ton daging tiap bulan jelang lebaran dan puasa. Dengan tiga strategi tersebut, Rusman yakin bisa menstabilkan harga-harga daging jelang puasa dan lebaran.
Selain itu, Rusman juga berjaji akan memperbaiki proses suplai daging dalam negeri. Jadi nantinya akan ada khusus kapal angkutan ternak dan tidak dicampur dengan kapal penumpang sebagaimana terjadi selama ini. "Jadi segera diluncurkan kapal-kapal yang didesain khusus untuk angkutan ternak," tegasnya.
Pada triwulan dua ini, nantinya Kemtan akan mengimpor total sebanyak sekitar 20.000-an hingga 30.000-an ton daging sapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News