Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan kembali membuka keran impor sejumlah komoditas pangan di tahun ini. Salah satu komoditas yang bakal jadi incaran ialah daging kerbau.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan keputusan untuk melakukan impor daging kerbau itu baru disampaikan pada Rapat Koordinasi (Rakor) pangan jelang Ramadhan dan Lebaran 2025 pada Rabu (19/2).
Untuk merealisasikan impor daging kerbau tersebut, lanjut Budi, saat ini sedang dilakukan verifikasi data impor tersebut. Setelah proses itu selesai, kata Budi, barulah data tersebut diberikan ke Kemendag.
"Kerbau kalau datanya sudah masuk ya kita proses, ya kan kemarin baru diputuskan rakor, belum masuk ke kami datanya, mungkin lagi persiapan verifikasi," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (20/2).
Baca Juga: Impor Pangan Kembali Dibuka, Belum Jamin Harga Akan Stabil
Budi menegaskan, pihaknya tak menemukan kendala dalam proses impor daging kerbau tersebut. "Kemarin sudah beres enggak ada masalah, sudah verifikasi (tapi) belum beres," katanya singkat.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut pemerintah telah memutuskan kembali melakukan impor beberapa komoditas yakni gula, daging sapi dan kerbau.
"Tadinya enggak ada yang direncanakan impor, orang kita enggak mau impor kok, tapi ini berkaitan sama cadangan pangan aja," kata Arief usai Rakor Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran 2025, di Kantornya, Rabu (19/2).
Arief mengatakan sesuai dengan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas), pemerintah akan melakukan impor 200.000 ton gula.
Impor gula ini ditargetkan bisa mulai membanjiri tanah air sebelum musim giling tiba pada April hingga Mei mendatang.
Baca Juga: Indonesia Masih Akan Impor Pangan Tahun Ini, Ada Gula, Daging Kerbau dan Sapi
Sementara, impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton juga sudah mulai berjalan.
Arief bilang proses importasi daging kerbau dilakukan oleh BUMN Pangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan kuota impor 50.000 ton dan PT Berdikari 50.000 ton.
"Itu sudah rilis izin impornya tinggal kedatangan saja," jelasnya.
Selanjutnya: Mengobati Asam Urat dengan Kunyit? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Menarik Dibaca: Mengobati Asam Urat dengan Kunyit? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News