Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menegaskan, impor beras yang santer beredar dalam beberapa hari terakhir merupakan pilihan terakhir dalam mengamankan pasokan dan menstabilkan harga. Sebab saat ini Kemdag masih menunggu panen raya beras nasional di bulan Juli 2015.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengklaim harga beras dan kebutuhan pokok lainnya akan stabil menjelang puasa dan lebaran. Rachmat menyatakan bertanggungjawab atas ketersediaan dan stabilitas harga komoditas pangan di pasar menjelang bulan suci Ramadhan.
Karena itu, Mendag meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini stok beras masih dalam kondisi aman dan terkendali. "Saat ini, kami pastikan stok beras dalam kondisi aman dan harga terkendali,"ujar Rachmat, akhir pekan.
Jika panen raya bulan Juli mendatang mampu memenuhi pasokan beras dan membuat harga stabil, maka impor beras tidak akan dilakukan lagi. Ia bilang pemerintah masih berusaha agar tidak tergantung pada impor. Dengan membatasi impor, pemerintah dapat mencapai swasembada pangan dan mendorong peningkatan perekonomian petani.
Untuk memastikan pengamanan stok beras nasional, Rachmat bersama dengan Kementerian Pertanian dan Badan Urusan Logistik (Bulog) saat ini tengah melakukan verifikasi data terkait stok beras nasional. Ia berjanji, akan langsung melaporkan kepada Presiden dan Wapres secara berkala terkait perkembangan data stok beras.
Dengan mendapatkan data akurat pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk mengamankan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan di pasar.
Demikian juga, pemerintah bisa melakukan intervensi ke pasar dengan melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah yang harga bahan pokoknya bergejolak. Di sisi lain, pemerintah juga bisa langsung memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang harga beras di wilayahnya bergejolak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News