Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) bersama Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Bulog tengah melakukan verifikasi data stok beras nasional. Selanjutnya, perkembangan data stok beras secara berkala akan dilaporkan kepada Presiden, Wakil Presiden, Menteri Sekretaris Negara, Kepala Staf Kepresidenan, dan Menteri terkait lainnya.
"Perkembangan stok beras nasional ini akan menentukan kebijakan pemerintah dalam melakukan stabilisasi harga di pasar, termasuk dalam menentukan operasi pasar di sejumlah wilayah yang terjadi gejolak harga, " tutur menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dalam siaran persnya kemarin.
Dengan demikian, kekurangan pasokan beras untuk kebutuhan pangan masyarakat bisa dipenuhi dengan baik sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang dapat merugikan rakyat, serta mempengaruhi perekonomian nasional dan kesejahteraan petani. Sebab, pada umumnya petani juga konsumen beras.
Mendag memastikan opsi untuk menambah stok beras akibat anomali cuaca yang mempengaruhi kegiatan musim tanam dan panen segera diatasi dengan tetap mengikuti garis kebijakan dan instruksi Presiden. Kemungkinan panen raya masih akan terjadi bulan Juli. "Koordinasi Kementerian akan kami lakukan dengan intensif, untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Menurut Rachmat, Kemendag bertanggung jawab terhadap pengamanan ketersediaan dan stabilisasi harga komoditas pangan di pasar, sekaligus sebagai salah satu lembaga yang ikut menjaga pengendalian laju inflasi. Saat ini, kami pastikan stok beras dalam kondisi aman dan harga terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News