kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Mendag: Impor beras opsi terakhir


Sabtu, 09 Mei 2015 / 16:31 WIB
Mendag: Impor beras opsi terakhir
ILUSTRASI. Alpukat bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi.


Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menilai kebijakan impor beras yang selama ini diwacanakan, merupakan langkah terakhir yang akan diambil pemerintah.

"Impor itu opsi terakhir yang harus ditempuh untuk memperbesar stok minimal Bulog sebagai cadangan beras pemerintah," kata Rachmat, dalam siaran persnya kemarin.

Sampai saat ini, Kemendag tetap akan mengacu kepada kebijakan Presiden terkait beras. Langkah itu dimaksudkan mencapai kedaulatan pangan. Mengurangi ketergantungan impor pangan merupakan tindakan yang strategis untuk mencapai swasembada pangan, meningkatkan ekonomi petani, dan memperkuat kinerja serta aktivitas di sektor pertanian.

"Hal ini untuk menegaskan langkah, target, dan keinginan pemerintah menjadi negara dengan ketahanan pangan yang kuat," ujar Rachmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×