Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Pangan Polri tengah mendalami dugaan adanya permainan harga beras. Hal ini merespon masih tingginya harga beras di pasaran.
"Masih pendalaman," ujar Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi Kontan, Kamis (14/3).
Lebih lanjut, Satgas Pangan Polri terus melakukan pengawasan terhadap proses distribusi bahan pokok penting (bapokting). Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Whisnu mengatakan, sejauh ini memang ditemukan adanya peningkatan permintaan bahan pokok seperti beras, telur, ayam dan minyak goreng. Hal itu terjadi karena konsumsi masyarakat yang meningkat meningkat di bulan Ramadan.
"Sedangkan, pengamatan Satgas Pangan Polri di tingkat distributor hingga saat ini beberapa Gudang Distribution Center atau pusat distribusi sudah men-supply bapokting (bahan pokok dan penting) ke outlet-outletnya untuk pemenuhan kebutuhan hingga beberapa minggu ke depan,” kata Whisnu.
Baca Juga: Harga Beras di Pasar Palmerah Jakarta Masih Mahal, Lampaui Eceran Tertinggi
Whisnu membeberkan, harga beras medium SPHP pada ritel modern di kawasan Jabodetabek masih berada di harga Rp 10.900 per kilogram. Sedangkan, untuk harga beras premium bervariatif di angka Rp 12.800 hingga Rp 16.500 per kilogramnya.
Kemudian, untuk minyak goreng premium masih terpantau berada di harga Rp 16.650 per liter, telur ayam di harga Rp 32.100 per kilogram, cabai rawit merah di harga Rp 63.900 per kilogram, dan daging ayam pada harga Rp 45.900 hingga Rp 50.000 per kilogram.
Menurut Whisnu, pemantauan juga dilakukan oleh Satgas Pangan Daerah di beberapa pasar tradisional. Misalnya di Pasar Tambahrejo, Surabaya, terpantau harga beras medium berada di harga Rp 10.900 per kilogram, telur ayam Rp 31.000 per kilogram, dan daging sapi Rp 106.666 per kilogram.
Whisnu mengatakan, Satgas Pangan juga melakukan koordinasi dengan Korlantas Polri terkait pengawasan kendaraan yang mengangkut bahan pokok tersebut.
"Selain memastikan ketersediaan dan pemantauan harga, Satgas Pangan berkoordinasi dengan Korlantas dalam memastikan kelancaran kendaraan yang mengangkut komoditi pangan agar pendistribusian dari daerah sentra produksi tidak terhambat,” kata Whisnu.
Dihubungi secara terpisah, salah satu pelaku usaha perberasan Hendra Tan mengatakan, saat ini di Jawa Timur lokasi panen dan jumlah panen memang semakin bertambah. Sehingga saat ini sudah lebih mudah mendapatkan pasokan GKP (Gabah Kering Petani).
Ia bilang, hari ini harga GKP tingkat penggilingan di Jatim berkisar di harga Rp 7100 - Rp 7300 per kg tergantung kualitas dan wilayah. Menurutnya, jika menyesuaikan HET premium Rp 13.900 per kg maka seyogyanya harga GKP adalah Rp 6000 per kg.
"Saya rasa tidak ada permainan (harga beras) disini, harga GKP berangsur-angsur turun dari harga puncak Rp.8750 per kg di tingkat penggilingan ini sekitar 3 minggu lalu," ujar Hendra.
Baca Juga: Badan Pangan Tegaskan Relaksasi HET Beras Premium Tidak Akan Diperpanjang
Hendra menilai, dalam waktu 3 minggu ini pasokan (panen) GKP perlahan-lahan membaik seiring dengan makin bertambahnya luasan panen. Sehingga harga GKP nya pun menyesuaikan turun bertahap dari Rp 8750 per kg menjadi Rp 7100 per kg.
"Kalau dari sudut pandang saya sih sudah sangat baik, bilamana turunnya terlalu cepat pun juga akan menjadi shock bagi para petani padi dan akan menimbulkan masalah baru. Mohon bersabar saja ya, karena trennya masih akan turun terus dan harapannya bisa ke idealnya dibawah Rp 6000 per kg," kata Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News