Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dana sisa subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Listrik dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2008 sebesar Rp 24,5 triliun digunakan pemerintah sebagai dana talangan penurunan defisit APBN 2008 dan menambal defisit APBN 2009. Defisit APBN tahun ini diperkirakan akan turun dari 1,7% menjadi 1,3%.
Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Wismana Adi Suryabrata mengatakan, walaupun ada anggaran subsidi yang tidak terpakai dengan penurunan harga minyak mentah dunia, namun pemerintah juga telah menurunkan defisit.
"Defisitnya kan juga diturunkan, karena ongkos pembiayaan yang semakin mahal dengan naiknya tingkat suku bunga obligasi pemerintah akibat krisis keuangan global. Jadi menurunnya belanja subsidi tadi tidak dibelanjakan untuk yang lain, tapi untuk menurunkan defisit," katanya.
Wismana menambahkan, jika nanti ada kelebihan anggaran di 2008 maka akan masuk dalam akumulasi saldo 2009. Saldo ini diperlukan untuk mengamankan kegiatan operasional pemerintahan pada awal tahun, ketika penerimaan belum masuk, sedang gaji dan operasional pemerintah pusat termasuk juga Dana Alokasi Umum (DAU) sudah harus dibayar sejak awal tahun.
Menurutnya, saldo juga dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan defisit. Dalam kesepakatan RAPBN 2009 antara pemerintah dan DPR, defisit dipatok lebih rendah dari yang diusulkan dalam RAPBN 2009 bulan Agustus lalu hanya sebesar 1% dari PDB.
"Artinya kalaupun ada kelebihan di 2008, dimanfaatkan lebih kepada pengamanan pembiayaan defisit 2009 dan bukan menambah defisit. Itu tentunya sudah diperhitungkan kawan-kawan Depertemen Keuangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News