kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.170   25,00   0,15%
  • IDX 7.911   -20,35   -0,26%
  • KOMPAS100 1.121   3,37   0,30%
  • LQ45 829   2,16   0,26%
  • ISSI 265   -1,55   -0,58%
  • IDX30 428   1,14   0,27%
  • IDXHIDIV20 492   1,73   0,35%
  • IDX80 124   0,14   0,12%
  • IDXV30 128   0,05   0,04%
  • IDXQ30 138   0,15   0,11%

Dana Risiko Fiskal 2009 Sebesar Rp 15,76 Triliun


Kamis, 16 Oktober 2008 / 17:56 WIB
ILUSTRASI. JAKARTA,10/12-CUKAI ROKOK NAIK 12,5%. Pedagang menunjukan merk rokok yang dijual di kios di kawasan MH.Thamrin, Jakarta, Kamis (10/12/2020). M KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Martina Prianti |

JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di dalam rapat kerja Panitia Anggaran (Panggar) sepakat bahwa di dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2009 masih dimasukkan asumsi anggaran risiko fiskal.
 
Wakil Ketua Panitia Anggaran (Panggar) Harry Azhar Azis menyepakati, rapat Panggar Rabu malam (15/10) menyepakati alokasi anggaran untuk risiko fiskal tahun depan sebesar Rp 15,76 triliun. Asumsi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 730 miliar dari usulan pemerintah di dalam perubahan RAPBN 2009 yang hanya Rp 15,03 triliun.
 

Harry menjelaskan, kesepakatan besaran asumsi tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi penurunan asumsi suku bunga SBI tiga bulan menjadi 7,5% dari asumsi kesepakatan awal Panggar yang mematok Rp 8%. "Setiap penurunan 0,5% asumsi SBI dibutuhkan dana cadangan Rp 1 triliun. Dana selebihnya dari anggaran asumsi risiko fiskal untuk antisipasi kenaikan harga minyak dan batubara," jelas Harry kepada KONTAN, Kamis (16/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×