kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sisa Anggaran Rp 529 Triliun, Pemerintah Perlu Ngebut Belanja di Akhir Tahun


Jumat, 15 Desember 2023 / 20:24 WIB
Sisa Anggaran Rp 529 Triliun, Pemerintah Perlu Ngebut Belanja di Akhir Tahun
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Wamenkeu dan sejumlah pejabat Kemenkeu usai memberikan keterangan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (15/12/2023).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, masih ada sisa anggaran sebesar Rp 529 triliun yang belum dibelanjakan sampai akhir tahun nanti.

Pasalnya, realisasi belanja negara per 12 Desember 2023 baru mencapai Rp 2.588,2 triliun atau 84,5% dari target dalam Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2023 sebesar Rp 3.117,2 triliun.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, belanja negara yang kerap kali tertumpuk di akhir tahun merupakan masalah klasik. Oleh karena itu, permasalahan seperti perencanaan dan juga eksekusi dari belanja tersebut perlu dievaluasi pemerintah selanjutnya.

Yusuf melihat, dengan pencapaian realisasi belanja tersebut, penyerapan belanja negara agaknya akan sulit mencapai 100% dari pagu. Bahkan dirinya memperkirakan penyerapan belanja negara pada akhir tahun nanti hanya akan terealisasi di angka 90% hingga 95% dari pagu.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Sekitar Rp 529 Triliun Anggaran Belum Dibelanjakan

"Saya kira memang dibutuhkan usaha yang cukup besar untuk kemudian mencapai realisasi  belanja hingga 100%," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyampaikan, salah satu belanja yang akan dikucurkan oleh pemerintah adalah untuk berbagai subsidi dan kompensasi termasuk bahan bakar minyak (BBM) dengan alokasi lebih dari Rp 85 triliun.

"Di paruh kedua bulan Desember ini ada belanja sekitar Rp 500 triliun lebih itu, antara lain itu untuk pembayaran subsidi dan kompensasi yang mencapai lebih dari Rp 85 triliun. Itu menjadi bagian dari belanja besar di akhir tahun," katanya.

Dirinya mengatakan, serapan belanja yang masih berada pada level 80% memang lazim terjadi di pengujung tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×