kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simpang siur kenaikan harga bensin premium


Rabu, 10 Oktober 2018 / 18:36 WIB
Simpang siur kenaikan harga bensin premium
ILUSTRASI. Petugas Melayani Pengendara Mengisi BBM


Reporter: Febrina Ratna Iskana, Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BALI. Pemerintah plin plan. Di Bali, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah telah memutuskan menaikkan harga bensin premium dari Rp 6.550 per liter menjadi Rp 7.000 per liter. Kenaikan harga bensin premium ini berlaku mulai Rabu ini (10/10) pukul 18.00.

Jonan menyebut, kenaikan harga bensin premium tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Harga bensin premium di SPBU Pertamina untuk wilayah Jawa. Madura dan Bali (Jamali) menjadi Rp 7.000 per liter. Sedangkan di luar Jawa Madura, Bali menjadi Rp 6.900 per liter.

"Keputusan pemerintah premium disesuaikan secepatnya jam 18.00 WIB," kata Jonan di Bali, Rabu (10/10).

Namun tak lama berselang, keputusan tersebut dianulir. Pemerintah menunda kenaikan harga premium.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan penundaan karena Pertamina dianggap belum siap menaikkan harga premium.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, rencana kenaikan harga premium di Jamali menjadi Rp 7.000/liter dan di luar Jamali menjadi Rp 6.900, secepatnya pukul 18.00 WIB hari ini, agar ditunda dan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina," ujar Agung pada Rabu (10/10).

Biarpun ditunda, harga kenaikan premium masih akan tetap sama sebesar Rp 7.000/liter untuk wilayah Jamali dan Rp 6.900/liter di luar Jamali. "Kan merupakan hasil perkembangan minyak dunia maka kemudkian dinaikan ,tapi kami lihat situasi kesiapan Pertamina, kenaikan ini akan dilakukan evaluasi ulang, harganya masih sama,"kata Agung.

Namun kapan tepatnya harga premium naik belum ditentukan lagi oleh pemerintah. Agung bilang kenaikkan harga premium akan dievaluasi kembali.

"Pokoknya kami akan evaluasi lagi tergantung salah satunya kesiapan Pertamina," imbuh Agung.

Sebelumnya, Pertamina juga telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax series dan dex series, serta biosolar non PSO. Penyesuaian harga dimulai pada Rabu (10/10) dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB.

Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax menjadi Rp 10.400 per liter atau naik dari harga sebelumnya Rp 9.500 per liter. Pertamax Turbo dijual Rp 12.250 per liter dari sebelumnya Rp 10.700 per liter.

Pertamina Dex naik dari Rp 10.500 per liter menjadi Rp 11.850 per liter. Harga Dexlite dari sebelumnya Rp 9.000 per liter menjadi Rp 10.500 per liter. Terkahir harga biosolar non PSO menjadi Rp.9.800 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×