kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

BGN Minta Tambahan Anggaran Rp 118 Triliun, Begini Kata Ekonom


Jumat, 11 Juli 2025 / 17:39 WIB
BGN Minta Tambahan Anggaran Rp 118 Triliun, Begini Kata Ekonom
ILUSTRASI. Tambahan anggaran yang diminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk Tahun Anggaran 2026, sulit untuk dipenuhi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai tambahan anggaran yang diminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk Tahun Anggaran 2026, sulit untuk dipenuhi. Pasalnya, kondisi fiskal Indonesia sangat berat di tahun 2026 dan tahun mendatang.

Menurut Wijayanto, rasio pajak (tax ratio) bakal cenderung stagnan atau bahkan menurun, di mana ini bersifat struktural dan butuh waktu yang lama untuk memperbaikinya.

“Idealnya Pemerintah jangan memaksakan diri, perlu penyesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan kita,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (11/7).

Baca Juga: Penerima Manfaat MBG Bertambah, Emiten Meraih Berkah

Wijayanto mengungkapkan, dari sisi kebutuhan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) diprioritaskan untuk kelompok miskin terlebihi dahulu, sementara dari sisi kemampuan jumlah penerima manfaat perlu disesuaikan dengan kemampuan fiskal.

Dia bilang, usulan tambahan ini tak berbanding lurus dengan layanan yang diberikan, sebab semakin banyak orang yang dilayani, semakin banyak pula kelompok masyarakat mampu yang tak memerlukan MBG akan ikut terlayani. Menurutnya, ini akan terjadi fenomena diminishing return, atau deminishing benefit.

“APBN akan sangat tergerus, anggaran untuk hal-hal lain yang juga sangat penting dikhawatirkan akan dikorbankan; misalnya anggaran kesehatan, infrastruktur di daerah pelosok, program sosial, dan program pendidikan/riset,” tandasnya.

Baca Juga: Badan Gizi Nasional Bidik 20 Juta Penerima MBG

Untuk diketahui, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap total kebutuhan anggaran untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2026 bakal tembus hingga Rp 335 triliun.

Namun demikian, Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa pihaknya baru mendapat pagu indikatif sebesar Rp 217 triliun. Dengan demikian, pihaknya mengaku telah mengusulkan biaya tambahan anggaran Rp 118 triliun untuk menutupi selisih kebutuhan pembiayaan tersebut.

"Rp 217 triliun untuk pagu indikatif 2026, kita usulkan tambahan Rp 118 triliun," jelasnya di kompleks Parlemen RI, Kamis (10/7).

Selanjutnya: BGN Ungkap Butuh Anggaran Rp 335 Triliun Buat Jalankan Program MBG Tahun Depan

Menarik Dibaca: Dibimbing.id Rancang Pelatihan Hospitality Berbasis Asesmen Kebutuhan Perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×