Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan permintaan maaf setelah terjadi kemacetan panjang pada H-2 Lebaran yang terjadi Sabtu (30/4) di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
Berdasarkan catatan Kompas.com, kemacetan panjang tersebut mencapai 20 kilometer (Km) dari pintu Pelabuhan Merak hingga Tol Tangerang Km 90 pada Sabtu pagi, pukul 09.12 WIB.
Kepadatan terjadi oleh kendaraan yang akan diberangkatkan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Budi, dalam keterangan videonya mengungkapkan, permohonan maaf lantaran pemerintah belum bisa memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat yang hendak mudik melalui jalur penyeberangan Banten menuju Lampung.
Namun demikian, Budi berjanji arus kepadatan penumpang yang mudik menggunakan jalur penyeberangan akan segera terurai.
Baca Juga: Jalur Puncak Bogor Diprediksi Macet Parah H+1, Harap Cermat Pilih Waktu Liburan
"Untuk ini semua kami ucapkan maaf belum bisa melayani dengan baik, tapi Insya Allah dalam kurang dari 12 jam proses penyeberangan bisa berlangsung dengan baik," kata Budi, Sabtu.
Terjebak 12 jam
Akibat kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Merak tersebut, pemudik pun harus mengantre hingga 12 jam untuk keluar dari gerbang Tol Merak.
Hal tersebut dirasakan oleh salah seorang pemudik bermobil asal Bekasi yang ditemui Kompas.com di GT Merak, Supriyanto. Ia mengatakan, kondisi kemacetan benar-benar parah sejak Sabtu dini hari.
Dirinya memerlukan waktu 11 jam untuk bisa keluar dari gerbang Tol Merak. Waktu tempuh jika di hari normal, Bekasi-Pelabuhan Merak hanya 1,5-2 jam perjalanan.
"Saya dari Bekasi jam 1 tadi, baru keluar gerbang tol merak jam 10 tadi. Kena macet di KM 91 tadi malam, benar-benar berhenti," kata Supriyanto yang akan mudik ke Kota Bumi, Lampung Utara.
Akibatnya, Supriyanto bersama keluarga menyantap makan sahur di dalam mobil saat terjebak kemacetan. "Kita maklumi saja karena dua tahun tidak mudik karena pandemi. Jadi masyarakat euforia semua," ujarnya.
Baca Juga: 10 Kendaraan Ini Bebas Aturan One Way dan Ganjil Genap, Apa Saja?
Namun, dia meminta kepada pihak terkait untuk memperbanyak toilet di sepanjang jalan tol. Sebab, banyak pengendara yang harus berjalan kaki untuk menuju rumah warga atau gerbang tol.
"Kebutuhan toilet karena banyak ibu-ibu, kasihan juga," kata dia.
Sementara itu, pemudik lainnya Hadi (40), warga Citereup Bogor, yang akan mudik ke Lampung Selatan, terjebak macet di dalam tol hingga 12 jam.
Meski terjebak macet, Hadi memaklumi dan menikmati perjalanan mudik. "Nikamati (macet) saja, kan mau silaturahmi dengan keluarga," ujar Hadi saat ditemui di GT Merak.
Hadi juga mengeluhkan kurangnya fasilitas toilet di dalam tol.
Disebabkan pemudik yang belum beli tiket
Sementara itu, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry mengungkapkan, antrean panjang yang terjadi di Pelabuhan Merak, Banten disebabkan banyaknya calon penumpang yang belum memiliki tiket.
"Jadi banyak penumpang yang datang ke pelabuhan tanpa tiket, belum bertiket," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Sabtu.
Untuk itu, Shelvy mengingatkan kepada calon penumpang agar membeli tiket secara online terlebih dulu melalui aplikasi 'Ferizy' sebelum masuk Pelabuhan Merak.
"Sehingga ketika datang ke pelabuhan sudah punya tiket dan bisa masuk ke tempat tunggu," ujar dia.
Menurut Shelvy, permasalahan tersebut menyebabkan antrean panjang kendaraan di loket pemeriksaan tiket.
Baca Juga: Kebijakan One Way dan Ganjil Genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Diperpanjang
"Bukan ticketing-nya tapi mereka belum bertiket. Ketika mereka belum punya tiket akhirnya menghambat kendaraan di belakangnya," kata Shelvy.
Sementara itu bagi pemudik yang sudah membeli tiket namun mengalami keterlambatan atau tidak sesuai jadwal karena terdampak macet akan tetap dilayani.
"Kami dalam periode Lebaran ini akan membantu untuk mengakomodir pengguna jasa agar bisa tetap naik ke atas kapal," tandasnya.
Operasikan 2 pelabuhan tambahan
Sebagai upaya mengurai kepadatan akibat lonjakan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kementerian Perhubungan mengoperasikan dua pelabuhan tambahan yakni Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Indah Kiat di Banten.
"Kami memang melihat bahwa ada peningkatan yang luar biasa. Oleh karenanya, pagi ini bersama Pak Menko kami putuskan untuk menambah dua dermaga," kata Budi Karya.
Budi menjelaskan, pihaknya menyiapkan 9 kapal untuk dioperasikan mulai hari ini. Kapal ini akan melayani penumpang dari Pelabuhan Ciwandan ke ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Sementara, Pelabuhan Indah Kiat sudah lebih dulu dioperasikan pada Jumat (29/4) kemarin. Disiapkan dua kapal di pelabuhan tersebut yakni kapal KM Mutiara Ferryndo 7 dan KM Mutiara Berkah I.
Baca Juga: Malaysia Gratiskan Jalan Tol Selama Musim Mudik Lebaran 2022
Penambahan dermaga ini diharapkan mampu memperlancar arus mudik penumpang yang hendak menyeberang dari Banten menuju Lampung.
"Sehingga kapasitas dari Ciwandan dan juga Indah Kiat dan juga Merak bertambah dan tentunya mempermudah pengapalan atau penyeberangan yang dilakukan," ucap Budi.
Adapun berdasarkan data ASDP Indonesia Ferry, jumlah lonjakan penumpang di Pelabuhan Penyeberang Merak pada tahun ini lebih tinggi sekitar 40% dibandingkan dengan mudik tahun 2019 sebelum pandemi.
Tercatat, Jumat (29/4), sebanyak 32.000 kendaraan dalam sehari berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak.
Jumlah ini meningkat tajam ketimbang puncak mudik tahun 2019 yang mencapai sekitar 20.000 kendaraan.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Sabrina Asril
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permintaan Maaf Menhub soal Macet Parah 20 Kilometer Menuju Pelabuhan Merak... ".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News