Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan menuju Lebaran, harga-harga bahan pangan di pasar masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per 18 Mei 2020, sejumlah bahan pangan yang harganya relatif tinggi dan mengalami peningkatan seperti bawang merah, daging ayam, daging sapi, hingga telur ayam.
PIHPS mencatat rata-rata harga bawang merah sudah mencapai Rp 54.900 per kg, daging ayam mencapai Rp 34.750 per kg, daging sapi mencapai Rp 119.650 per kg, telur ayam mencapai Rp 24.150. Bahkan, harga gula masih berkisar Rp 17.550 per kg.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Satgas Pangan intensifkan pengawasan sejumlah hal ini
Hal ini pun dibenarkan oleh Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri. Menurutnya, saat ini memang sudah memasuki fase kedua kenaikan harga, dimana biasanya harga bahan pangan meningkat di h-7 jelang lebaran.
"Beberapa kenaikan harga pangan itu terasa. Hampir semua bahan pangan itu naik, karena demand-nya naik," ujar Abdullah kepada Kontan, Senin (18/5).
Menurut Abdullah kenaikan bahan pangan yang terus meningkat adalah bawang merah. Bahkan menurutnya, harga bawang merah ada yang mendapat Rp 63.000 per kg. Ada juga kenaikan harga bahan pangan tak signifikan. Namun, rata-rata bahan pangan terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Dia juga memperkirakan harga bahan pangan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, ini menjadi kebiasaan tiap idul fitri, mengingat banyak masyarakat yang memang menyajikan berbagai ragam makanan untuk merayakan hari raya sehingga permintaan melonjak.
Baca Juga: Pusbarindo desak para importir segera pasokan bawang putih ke pasar jelang Lebaran
Karena itu, dia berpendapat permintaan yang tinggi ini harus diimbangi dengan pasokan yang seimbang."Tetapi walau supply-nya tinggi, harga tidak dipungkiri akan naik, itu fakta yang terjadi beberapa tahun terakhir," terang Abdullah.
Abdullah memperkirakan, harga pangan akan turun padda H-1 lebaran hingga H+1 lebaran. Pasalnya, saat itu permintaan sudah menurun dan lebih sedikit pedagang yang berdagang.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, harga bahan pangan relatif stabil.
Dia mengatakan, ada beberapa bahan baku yang mengalami peningkatan harga seperti beras, mingyak goreng, tepung terigu, kedelai, daging sapi dan ayam. Tetapi, pihaknya terus melakukan upaya menstabilkan harga.
Namun dia juga mengatakan sejumlah bahan pangan pun mengalami penurunan harga, seperti telur ayam, cabai keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah, bahkan harga bawang putih pun disebut turun hingga di atas 5%.
"Ini saya pikir sebagai salah satu bentuk situasi karena kebijakan yang dikeluarkan kemendag dalam rangka mensupplai keburuhan, salah satunya dengan membebaskan izin impor," kata Jerry.
Baca Juga: Mendag ajak konsumen melapor jika ada agen jual harga gula lebih mahal dari HET
Menurut dia, selain melakukan relaksasi izin impor khususnya untuk bawang putih dan bawang bombai, Kemendag pun melakukan upaya lain untuk menjamin kestabilan barang dan harga,
Kemendag juga menerbitkan surat edaran untuk menjamin kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok hingga obat, adanya koordinasi dengan satgas pangan untuk memantau gudang dan memastikan tidak ada pihak yang melakukan penimbunan, hingga melaksanakan operasi pasar melalui program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News