kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Sensus Penduduk Online selesai, BPS: Lebih dari 50 juta penduduk sudah mendaftar


Sabtu, 30 Mei 2020 / 11:31 WIB
Sensus Penduduk Online selesai, BPS: Lebih dari 50 juta penduduk sudah mendaftar
ILUSTRASI. Refleksi warga mengisi kuisioner Sensus Penduduk 2020 secara daring pada hari terakhir di Malang, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarin (29/5) adalah hari terakhir masyarakat bisa mendaftarkan diri lewat Sensus Penduduk (SP) Online. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sudah lebih dari 50 juta penduduk yang telah mendaftarkan diri melalui situs sensus.bps.go.id.

BPS belum bisa menyampaikan detil jumlah masyarakat yang sudah berpartisipasi. Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Muchammad Romzi mengatakan Kepala BPS Suhariyanto akan mengumumkannya secara resmi.

"Alhamdullilah. Sebenarnya bisa diprediksi dengan trend response rate terakhir. Tapi jumlah pastinya nanti menunggu setelah rilis Bapak Kepala BPS saja ya. Termasuk series-nya," kata Romzi saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (30/5).

Baca Juga: Tersisa beberapa jam, ini cara mengikuti sensus penduduk online

Sebagai informasi, SP Online ini telah dilaksanakan sejak tanggal 15 Februari 2020. Awalnya, BPS menetapkan batas pengisian SP Online pada tanggal 31 Maret 2020. Namun, berkaitan dengan penyebaran Covid-19, BPS akhirnya mengundur batas pengisian menjadi 29 Mei 2020.  

Bagi penduduk yang belum berpartisipasi dalam SP Online, Romzi bilang mereka akan tetap terdata. Pasalnya, BPS akan mengadakan pendataan kependudukan pada bulan September 2020 sebagai bentuk lain dari SP Wawancara yang dahulu direncanakan.

Hal tersebut sebelumnya pernah diungkapkan Suhariyanto dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR beberapa saat lalu. Menurut Suhariyanto, peniadaan SP Wawancara ini dengan pertimbangan ketidakpastian akibat Covid-19.

"Kami rencanakan jadi September, tapi enggak yakin apakah Covid-19 akan selesai. Lalu ada efisiensi anggaran BPS sebesar 41% maka tahun ini tdiak ada (sensus penduduk) tatap muka," kata Suhariyanto saat itu.

Baca Juga: Hingga Kamis (28/5), baru 18,5% penduduk yang ikut sensus penduduk online

Untuk mengganti terjunnya petugas sensus BPS ke lapangan, BPS akan melibatkan semua ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada untuk melakukan pendataan. Namun, di tahun 2021 nanti BPS akan mengambil sampel dengan pertanyaan yang lebih komplit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×