CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -31,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Hingga Kamis (28/5), baru 18,5% penduduk yang ikut sensus penduduk online


Jumat, 29 Mei 2020 / 14:52 WIB
Hingga Kamis (28/5), baru 18,5% penduduk yang ikut sensus penduduk online
ILUSTRASI. Warga mengisi kuesioner Sensus Penduduk (SP) Online 2020 di Kampung Cibahbul, Lebak, Banten, Sabtu (9/5/2020). BPS memperpanjang pengisian data SP Online hingga 29 Mei 2020 dan membatalkan wawancara peserta SP secara tatap muka yang semula telah diundur p


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Jumat ini (29/5) merupakan hari terakhir bagi masyarakat bisa mendaftarkan diri lewat Sensus Penduduk (SP) Online. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), per Kamis (28/5) malam, baru sekitar 18,5% dari jumlah penduduk yang mendaftarkan diri SP Online.

Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Muchammad Romzi mengatakan, jumlah tersebut setara dengan 49,10 juta penduduk atau sekitar 13,021 juta keluarga. BPS pun berharap, di hari terakhir ini, jumlah penduduk yang telah mendaftar bisa tembus 50 juta penduduk.

Baca Juga: Tersisa beberapa jam, ini cara mengikuti sensus penduduk online

Romzi mengaku, BPS sudah melakukan sosialisasi yang masif untuk memperkenalkan SP Online terhadap masyarakat. Sayangnya, masyarakat terlihat cenderung menunda-nunda untuk melaksanakan SP Online ini.

"Upaya BPS sudah banyak. Tapi kebiasaan orang rushing on the deadline. Kalau dilihat, jumlah yang mendaftar pada kemarin dan sekarang memuncak seperti akhir Maret lalu," kata Romzi kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Romzi pun memerinci sosialisasi yang dilakukan oleh BPS. Sebelum Covid-19 menyebar, BPS sering melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat lewat program BPS Goes to Camppus, Car Free Day, bahkan sosialisasi ke Kementerian/Lembaga (K/L). BPS juga melakukan publikasi lewat bioskop, media luar ruang, serta sarana transportasi.

Setelah Covid-19 menyebar, BPS pun lebih gencar melakukan publikasi lewat media seperti televisi, radio, media cetak, media online, serta media sosial Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter.

Usaha publikasi ini juga dilakukan dengan menggaet para influencer ternama seperti Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Yovie Widianto, Choky Sitohang, Melaney Ricardo dan Tyson, Tasya Kamila, dan lain-lain.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, BPS pastikan tak ada sensus penduduk tatap muka tahun ini



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×