Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia meningkat pada akhir Desember 2022. Posisi cadangan devisa Indonesia pada periode tersebut sebesar US$ 137,2 miliar atau naik US$ 3,2 miliar dari US$ 134,0 miliar pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id dari Special Data Dissemination Standard (SDDS) di laman resmi BI, kenaikan cadangan devisa ini didorong oleh hampir seluruh komponen pembentuk cadangan devisa.
Kenaikan tertinggi ada di komponen Other Reserves Assets yang tercatat US$ 604,48 juta atau naik 5,23% mom dari posisi akhir November 2022 yang sebesar US$ 574,43 juta.
Other reverses assets ini merupakan komponen yang mencakup tagihan yang tidak termasuk dalam kategori tagihan lainnya.
Baca Juga: Kebijakan DHE Beri Dampak Positif Bagi Cadangan Devisa Negara
Kenaikan tertinggi selanjutnya adalah komponen monetary gold (emas moneter). Komponen ini tercatat US$ 4,58 miliar atau naik 3,38% mom dari US$ 4,43 miliar pada bulan sebelumnya.
Emas moneter adalah persediaan emas yang dimiliki oleh bank sentral, berupa emas batangan yang memenuhi persyaratan internasional tertentu, seperti London Good Delivery (LGD).
Selain itu, yang termasuk monetary gold adalah emas murni, serta mata uang emas yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.
Otoritas moneter yang ingin menambah emas miliknya, bisa menambang emas baru atau membeli emas dari pasar, tetapi harus memonetisasi emas tersebut. Sebaliknya, otoritas moneter juga bisa mengeluarkan kepemilikan emas untuk tujuan non moneter, tetapi harus mendemonetisasi emas tersebut.
Kemudian disusul oleh komponen foreign currency reserves. Komponen ini tercatat US$ 123,57 miliar atau naik 2,44% dari US$1 20,62 miliar pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: Neraca Transaksi Berjalan Diprediksi akan Berbalik Defisit Pada 2023
Foreign currency reserves terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, serta derivatif keuangan. Komponen ini juga bisa berupa surat berharga seperti penyertaan, saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.
Foreign currency reserves juga mencakup tagihan otoritas moneter kepada orang asing atau bukan penduduk (nonresiden).
Selanjutnya ada komponen Special Drawing Rights (SDRs) tercatat US$ 7,41 miliar atau naik 1,36% dibandingkan US$ 7,31 miliar pada akhir November 2022.
SDRs merupakan suatu fasilitas yang diberikan oleh IMF kepada anggotanya untuk menambah likuiditas internasional. Fasilitas ini memungkinkan bertambah atau berkurangnya cadangan devisa di negara-negara anggota.
Baca Juga: Nilai Perdagangan Ekspor Tahun 2022 Meningkat, Ini Kontribusi Utamanya
Terakhir, komponen IMF reserve position in the fund (RPF) yang pada akhir Desember 2022 tercatat US$ 1,05 miliar atau naik 0,96% dari US$ 1,04 miliar pada akhir November 2022.
RPF merupakan cadangan devisa dari suatu negara yang ada di rekening Dana Moneter Internasional (IMF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News