kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sektor ritel, horeka, hingga Transportasi disuntik bantuan, ini kata ekonom


Senin, 26 Juli 2021 / 07:50 WIB
Sektor ritel, horeka, hingga Transportasi disuntik bantuan, ini kata ekonom


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dari 26 Juli 2021 hingga 2 Agustus 2021 untuk menekan laju kasus harian Covid-19.

Sembari memperbaiki sektor keseatan, pemerintah juga fokus dalam menjaga perekonomian agar tak makin memburuk. Hal ini dilakukan dengan memberikan tambahan insentif fiskal kepada sektor usaha terdampak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, insentif yang dimaksud adalah pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) atas jasa sewa kios/gerai/toko di pusat perbelanjaan atau mal, dengan menggunakan skema pajak ditanggung pemerintah (DTP).

Kemudian, ada juga tiga sektor usaha lainnya yang mendapat insentif fiskal antara lain sektor pariwisata, transportasi, serta hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Baca Juga: PPKM level 4 berlanjut, sektor horeka, pariwisata, dan transportasi diguyur insentif

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menilai, insentif kepada dunia usaha ini memang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meminimumkan dampak negatif pandemi ini terhadap dunia usaha.

“Yang tertinggal memang dunia usaha, karena beberapa minggu belakangan yang komplain adalah dunia usaha. Namun, kebijakan ini bisa meminimalisir usaha agar tidak gulung tikar dan berdampak baik pada pemulihan ekonomi,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Minggu (25/7).

Sementara itu, Peneliti ekonomi senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy memandang, insentif ini tentu akan bermanfaat bagi para pengusaha untuk sedikit memberi ruang bagi cashflownya, karena ada beban yang dikurangi.

Hanya, Yusuf mengingatkan, bahwa memang ada bantuan, tetapi ini tidak akan optimal bila dari permintaan sendiri masih minim, dengan kata lain daya beli masyarakat masih mini.

Untuk itu, ia tetap meminta pemerintah untuk tetap memastikan bahwa beragam bantuan dari pemerintah seperti perlindungan sosial telah disalurkan secara cepat dan tepat sehingga pemulihan akan berjalan paralel.

Baca Juga: Aturan lengkap PPKM Level 4 Jakarta, ini rinciannya

Yusuf mengapresiasi upaya pemerintah dalam memberikan tambahan anggaran di program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Namun, memang perlu dilakukan secara cepat dan tepat.

“Dalam hal ini, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi esensial dalam penyaluran bantuan PEN. Yang pasti, penanggulangan sisi kesehatan juga ditingaktkan. terutama kapasitas 3T,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×