kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Sektor Pertanian Paling Banyak Menyerap Tenaga Kerja


Rabu, 05 November 2025 / 14:07 WIB
Diperbarui Rabu, 05 November 2025 / 16:10 WIB
Sektor Pertanian Paling Banyak Menyerap Tenaga Kerja
ILUSTRASI. Lapangan usaha pertanian menjadi sektor usaha yang paling banyak menyerap pekerja.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, berdasarkan data Agustus 2025 sebanyak 146,54 juta orang masyarakat Indonesia tercatat bekerja dari 154 juta orang angkatan kerja, atau dari 218,17 juta orang penduduk usia kerja.

Deputi Neraca dan Analisis Statistik  BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, 146,54 juta orang yang bekerja tersebut meningkat 1,90 juta orang bila dibandingkan Agustus 2024.

Adapun lapangan usaha pertanian menjadi sektor usaha yang paling banyak menyerap pekerja. Yakni sebanyak 28,15% dari total penduduk bekerja, atau naik 0,49 juta orang bila dibandingkan Agustus 2024.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Investasi Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi melalui Danantara

Kemudian, sektor perdagangan mencapai 18,73% atau meningkat 0,12 juta  pekerja bila dibandingkan Agustus 2024.  Industri pengolahan tercatat sebesar 13,86%, atau meningkat 0,30 juta orang bila dibandingkan Agustus 2024.

“Tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan lapangan kerja terbanyak adalah lapangan usaha pertanian, perdagangan, industri pengolahan,” tutur Edy dalam konferensi pers, Rabu (5/11/2025).

Selanjutnya, sektor yang mengalami pertumbuhan lapangan kerja adalah akomodasi dan makanan minuman tercatat sebesar 7,98%, atau meningkat 0,42 juta orang bila dibandingkan Agustus 2024.

Lalu, sektor konstruksi mencapai 6,51%, pendidikan 5,06%, pengangkutan dan pergudangan 4,28%, administrasi pemerintahan 3,50%, aktivitas profesional dan perusahaan 1,76%. Kemudian, aktivitas kesehatan dan kegiatan sosial 1,68%, informasi dan komunikasi 0,73%, treatment air, pengelolaan sampah mencapai 0,41%, dan pengadaan listrik dan gas  mencapai 0,25%.

Adapun sektor yang tenaga kerjanya menurun adalah, aktivitas dan jasa lainnya mencapai 4,45% atau turun 0,06 juta orang, pertambangan dan penggalian turun 1,18%.Kemudian, aktivitas keuangan dan asuransi mencapai 1,12% atau turun 0,06 juta orang, real estate mencapai 0,35% atau turun 0,05 juta orang.

Baca Juga: BPS Catat Angka Pengangguran Capai 7,46 Juta per Agustus 2025

Selanjutnya: Toyota Optimistis Hadapi Tarif AS, Naikkan Proyeksi Laba Tahun Fiskal 2026

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Besok Kamis 6 November 2025: Ada Peluang Besar!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×