kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.649   -57,00   -0,34%
  • IDX 8.061   -62,18   -0,77%
  • KOMPAS100 1.116   -6,99   -0,62%
  • LQ45 794   -8,46   -1,05%
  • ISSI 281   -0,59   -0,21%
  • IDX30 416   -5,26   -1,25%
  • IDXHIDIV20 474   -4,96   -1,04%
  • IDX80 123   -1,09   -0,88%
  • IDXV30 132   -1,66   -1,24%
  • IDXQ30 131   -1,19   -0,90%

Sejumlah Ekonom Proyeksi Neraca Dagang Indonesia di Agustus 2025 Meningkat


Selasa, 30 September 2025 / 17:20 WIB
Sejumlah Ekonom Proyeksi Neraca Dagang Indonesia di Agustus 2025 Meningkat
ILUSTRASI. Tarif Impor Suasana bongkar muat petikemas di Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Jakarta, Rabu (9/7/2025). Sejumlah ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia masih akan mencatatkan surplus pada Agustus 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia masih akan mencatatkan surplus pada Agustus 2025, dan meningkat bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia akan mencatatkan surplus sebesar US$ 5,3 miliar, meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,17 miliar.

Adapun neraca perdagangan masih mencatatkan surplus lantaran kinerja ekspor lebih tinggi dari impor. Ekspor pada Agustus diproyeksikan tumbuh 7,24% year on year (YoY), dan tumbuh 1,57% month to month (MtM).

Baca Juga: Ekonom Bank Permata: Tarif 19% AS Masih Menekan Neraca Dagang Indonesia

Sedangkan impor diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 4,31% YoY, dan kontraksi 3,89% MtM.

“Surplus neraca dagang kembali meningkat, didorong ekspor yang sangat tinggi sedangkan impor melemah,” tutur David kepada Kontan, Selasa (30/9/2025).

Kinerja ekspor yang tinggi pada Agustus 2025 diperkirakan dipengaruhi, ekspor ke China yang naik tinggi atau tumbuh 20% MtM, berdasarkan data pemerintah China, terutama untuk produk batubara, minyak, dan gas bumi.

Selain itu, David juga melihat, kenaikan harga curde palm oil (CPO) di Agustus 2025, yang tampaknya juga mendorong ekspor.

“Sedangkan efek penurunan surplus akibat tarif (resiprokal AS) tampaknya belum terlihat,” ungkapnya.

Baca Juga: Surplus Neraca Dagang RI Diproyeksi Menyusut pada Juni 2025, Ini Pemicunya

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andri Asmoro meramal surplus neraca perdagangan pada Agustu 2025 juga akan meningkat menjadi US$ 5,3 miliar.

“Surplus yang lebih besar ini didukung oleh akselerasi ekspor, sementara impor diperkirakan menurun secara bulanan,” jelasnya.

Sementara itu, ekspor diproyeksikan tumbuh 7,2% YoY, namun  turun dibandingkan pertumbuhan  9,9% YoY pada Juli 2025, dan meningkat 1,6% MtM.

Asmo sapaan akrabnya menyampaikan, pertumbuhan ekspor yang stabil didorong oleh pengiriman yang lebih kuat di sektor manufaktur dan pertanian.

Baca Juga: Neraca Dagang Diperkirakan Tetap Surplus Meski Nilainya Menyusut

Sementara itu, harga komoditas menunjukkan pergerakan yang beragam. Harga CPO naik 5,2% MtM, dan 10,6% YoY pada Agustus 2025, didukung oleh permintaan yang lebih tinggi dari India (+16% yoy).

Kemudian, harga batu bara naik tipis 0,8% MtM tetapi turun 23% YoY atau secara tahunan, serta harga nikel turun 0,6% MtM dan terkontraksi 8,4% YoY.

Lebih lanjut, Asmo memperkirakan kinerja impor pada Agustus 2025turun 3,8% MtM, dan terkontraksi 4,2% YoY, terutama karena penurunan impor minyak dan gas, sejalan dengan penurunan harga minyak mentah brent sebesar -3,3% MtM, dan -14,7% yoy.

Baca Juga: Surplus Neraca Dagang di April 2025 Diproyeksi Menyusut, Ini Penyebabnya

“Data perdagangan dari mitra utama Indonesia menunjukkan bahwa impor dari Tiongkok yang didominasi oleh mesin, peralatan listrik, dan kendaraan naik 2,9% MoM, dan 12,3% YoY, sementara impor dari Singapura, yang sebagian besar merupakan produk minyak, naik 12% secara bulanan 18,7% YoY.

Selanjutnya: Kredit Bermasalah Menyusut, Begini Strategi Bank Raya

Menarik Dibaca: IHSG Berakhir di Zona Merah, Ditutup Turun 0,77% (30/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×