Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai memberlakukan tarif resiprokal mulai hari ini (7/8/2025). Di mana, Indonesia mendapatkan tarif 19% ke AS.
Kebijakan tersebut diproyeksi bakal berdampak pada neraca perdagangan Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Haryo Limanseto menjelaskan, implementasi tarif itu bakal membawa perubahan pada performa neraca dagang nasional yang selama ini terus mengklaim surplus.
"Neraca perdagangan memang diproyeksikan akan ada perubahan," jelasnya kepada KONTAN, Kamis (7/8/2025).
Baca Juga: Tarif Trump 19% Berlaku Hari Ini, Mendag Janji Terus Dorong Ekspor ke AS
Namun demikian, Haryo menyebut Indonesia memiliki peluang untuk melakukan penetrasi impor yang jauh lebih besar dibandingkan dengan negara lain seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Banglades, hingga Vietnam.
Beberapa komoditas yang berpeluang untuk dapat ditingkatkan proses impornya adalah textiles, apparels and footwear, yakni pakaian rajut (HS 61), pakaian non-rajut (HS 62), dan alas kaki (HS 64).
Dia menjelaskan, pasar AS untuk ketiga produk HS 61, 62, dan 64 sangat besar bahkan mencapai US$ 112,1 miliar, mencerminkan potensi peningkatan ekspor Indonesia yang dapat dioptimalkan dengan posisi tarif Indonesia yang jauh lebih rendah dibanding negara lain ada di level 19%.
"Penetrasi pasar ini bermanfaat besar bagi ekonomi Indonesia karena memiliki multiplier effect besar dari penciptaan lapangan kerja sektor padat karya," tambahnya.
Selain itu, setelah disepakati tarif resiprokal 19%, Indonesia juga saat Iini sedang melanjutkan negosiasi untuk komoditas Indonesia yang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi atau tidak tersedia di AS agar diberikan tarif lebih rendah dari 19% hingga 0% (exemption).
"Jenis Komoditas Tertentu Indonesia yang diusulkan (kena tarif 0%), antara lain Kelapa Sawit, Kakao, Kopi, Karet, Kayu Manis, Rempah-rempah, Nikel, Chopper, Produk Pertanian dan Produk Mineral lainnya, Komponen Pesawat Terbang dan Produk Industri di FTZ Batam," pungkasnya.
Selanjutnya: BI Harap Pameran KKI Dorong Promosi UMKM Naik 40% Tahun Ini
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok, Jumat 8 Agustus 2025: Keuangan & Karier Capricorn Potensial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News