kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seberapa efektif paket stimulus ekonomi? Begini penjelasan ekonom


Jumat, 13 Maret 2020 / 19:10 WIB
Seberapa efektif paket stimulus ekonomi? Begini penjelasan ekonom
ILUSTRASI. Tumpukan Petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Minggu (16/3).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

Sementara, relaksasi pajak penghasilan (PPh) pasal 22 impor dan pasal 25, serta relaksasi percepatan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN) mestinya juga cukup untuk menopang kinerja industri manufaktur yang tertekan. 

Berbagai stimulus fiskal dan nonfiskal tersebut setidaknya dapat menjaga pertumbuhan ekonomi serta mencegah risiko pemutusan hubungan kerja (PKH) karyawan secara massal. 

Baca Juga: IHSG menguat 0,24% pada penutupan perdagangan Jumat, ini 10 saham yang dilego asing

Meski Eric mengingatkan, kebijakan stimulus yang dikeluarkan pemerintah ini di sisi lain akan menggerus potensi penerimaan negara, terutama dari sisi perpajakan. 

Hal ini pun sejatinya sudah diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri, yang memproyeksi defisit APBN 2020 bisa melebar dari asumsi awal 1,76% terhadap PDB menjadi sekitar 2,5% terhadap PDB. 

Untuk itu, Eric menilai pemerintah perlu mempertimbangkan merancang APBN perubahan (APBN-P) untuk tahun 2020. Apalagi, berbagai indikator makroekonomi dalam APBN kini bergerak semakin jauh dari asumsi pemerintah. 

Baca Juga: Tak berdaya, rupiah ditutup anjlok 1,73% ke Rp 14.778 per dolar AS

“Tahun ini, APBN-P menjadi urgensi karena adanya wabah Covid-19 dan harga minyak mentah dunia yang juga jatuh,”  tandas Eric. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×