Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaporkan, sepanjang tahun 2022 ini sebanyak 1.401 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia telah memenuhi syarat mengikuti program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).
Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Saryadi mengatakan, program SMK PK adalah kegiatan yang mencakup proses, mekanisme, sistem pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu melalui peningkatan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja.
Suryadi melanjutkan, dari 1.401 SMK yang terpilih untuk mengikuti program SMK PK, 373 SMK diantaranya berkesempatan bermitra dengan dunia industri dan mendapatkan skema pendanaan dukungan (SPD) atau matching fund.
"Rata-rata investasi per SMK PK adalah Rp 1,18 miliar," jelas Suryadi dalam konferensi pers di Gedung Kemendikbudristek, Jum'at (2/12).
Baca Juga: Kemendikbud Ristek Dapat Alokasi Anggaran 2023 Sebesar Rp 80,22 Triliun
Adapun dukungan investasi ini nantinya akan digunakan sebagai penguatan sarana dan prasarana pembelajaran, praktik kerja lapangan, pelatihan dan sertifikasi guru.
Pengembangan teaching factory, praktis mengajar atau program khusus untuk mendatangkan guru tamu, penyelarasan kurikulum dan lain lain.
Pemerintah, menurut Saryadi, akan terus berkomitmen mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi melalui SMK PK.
"Ini akan terus kita lakukan guna mengolaborasikan sektor pendidikan dengan industri agar dapat menghasilkan SDM yang unggul, tangguh, dan relevan dengan kebutuhan industri,” ujar Saryadi.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan instruksi presiden yang dituangkan dalam peraturan presiden tentang implementasi pendidikan vokasi.
Baca Juga: Inilah Guru Honorer yang Bakal Jadi Prioritas pada Seleksi PPPK 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News