kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.342   -88,00   -0,54%
  • IDX 7.172   29,81   0,42%
  • KOMPAS100 1.045   4,76   0,46%
  • LQ45 815   2,93   0,36%
  • ISSI 225   1,52   0,68%
  • IDX30 426   1,95   0,46%
  • IDXHIDIV20 506   2,45   0,49%
  • IDX80 118   0,56   0,48%
  • IDXV30 120   1,19   1,00%
  • IDXQ30 140   0,50   0,36%

Sarankan revisi target pajak, CITA: Potensi shortfall tembus Rp 334 triliun


Rabu, 18 Maret 2020 / 21:30 WIB
Sarankan revisi target pajak, CITA: Potensi shortfall tembus Rp 334 triliun
ILUSTRASI. Warga mengantri untuk dapat melaporkan wajib pajak di gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, jumat (31/03). Dampak virus korona, pelemahan harga minyak, dan kurs rupiah yang melemah menjadi batu sandungan penerimaan pajak. KONTAN/Fransiskus Simbolon/3


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Kata Yustinus, nampaknya profitabilitas dunia usaha tahun ini akan sulit, meski akan disuntik stimulus sampai September 2020.  Alhasil penerimaan pajak penghasilan (PPh) Badan di tahun ini diprediksi belum bisa membaik. Alasannya, supply dan demand masyarakat global maupun lokal belum recovery pada Oktober-Desember.

Rebound tahun ini akan sulit paling tidak untuk menjaga sampai pulih, harapannya ya selesai lebih cepat, tapi bisa lebih lama. Tapi pemerintah kan apalagi beri amunisi. Ini juga bisa menunda pembahasan RUU Omnibus Law,” kata dia.

Baca Juga: Realisasi penerimaan pajak per Februari cuma Rp 152,9 triliun, turun 4,9%

Di sisi lain, Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakrat (DPR RI) Mukhammad Misbakhun sebelumnya mengatakan bahwa Kemenkeu memang sudah sepatutnya mengajukan APBN-P karena asumsi di dalamnya meleset semua.

Kendati begitu, dalam situasi saat ini untuk laporan APBN periode Februari 2020, Misbakhun tidak banyak berkomentar. Yang jelas dia percaya Kemenkeu harus berjuang di tengah situasi ekonomi seperti saat ini.

“Saya percaya Indonesia punya Menteri Keuangan terbaik di dunia. Dia punya cara yang hebat untuk menghadapi situasi APBN yang berat saat ini,” kata Misbakhun kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Baca Juga: Stimulus ekonomi jilid I dan 2 dinilai tak ampuh tangkal dampak wabah corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×