Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Kata Yustinus, nampaknya profitabilitas dunia usaha tahun ini akan sulit, meski akan disuntik stimulus sampai September 2020. Alhasil penerimaan pajak penghasilan (PPh) Badan di tahun ini diprediksi belum bisa membaik. Alasannya, supply dan demand masyarakat global maupun lokal belum recovery pada Oktober-Desember.
“Rebound tahun ini akan sulit paling tidak untuk menjaga sampai pulih, harapannya ya selesai lebih cepat, tapi bisa lebih lama. Tapi pemerintah kan apalagi beri amunisi. Ini juga bisa menunda pembahasan RUU Omnibus Law,” kata dia.
Baca Juga: Realisasi penerimaan pajak per Februari cuma Rp 152,9 triliun, turun 4,9%
Di sisi lain, Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakrat (DPR RI) Mukhammad Misbakhun sebelumnya mengatakan bahwa Kemenkeu memang sudah sepatutnya mengajukan APBN-P karena asumsi di dalamnya meleset semua.
Kendati begitu, dalam situasi saat ini untuk laporan APBN periode Februari 2020, Misbakhun tidak banyak berkomentar. Yang jelas dia percaya Kemenkeu harus berjuang di tengah situasi ekonomi seperti saat ini.
“Saya percaya Indonesia punya Menteri Keuangan terbaik di dunia. Dia punya cara yang hebat untuk menghadapi situasi APBN yang berat saat ini,” kata Misbakhun kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).
Baca Juga: Stimulus ekonomi jilid I dan 2 dinilai tak ampuh tangkal dampak wabah corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News